SuaraSulsel.id - Natan Kapitong (55), petani singkong di kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan menangis bahagia mendengar anaknya diterima kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sang anak bernama Moses Patibang diterima kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) lewat jalur SNBP.
Kabar baiknya, Moses terdaftar sebagai calon mahasiswa penerima KIP kuliah dan akan mendapat subsidi uang kuliah tunggal (UKT) 100 persen.
Bagi Natan, subsidi UKT 100 persen yang diberikan UGM seperti sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Ia pun mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak terkait yang telah memberi subsidi pada anaknya untuk dapat melanjutkan pendidikan.
"Karena secara ekonomi kami tidak mampu. Pendapatan kami di bawah Rp500 ribu setiap bulan. Sehingga kalau untuk membiayai kuliah di UGM kami tidak mampu," kata Natan sambil menahan tangis sepeti dikutip dari Ugm.ac.id.
Dalam lima tahun terakhir, Natan sudah menjadi orangtua tunggal untuk menghidupi ketiga orang anaknya.
Ia hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sehari-hari sebagai petani singkong dan tukang ojek panggilan dengan penghasilan kurang dari Rp500 ribu per bulan.
Natan dan keluarganya tinggal di rumah kayu yang jauh dari kota dan pemukiman warga, di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.
Untuk menuju rumah tinggal mereka hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati hutan kecil dengan jalan setapak yang berbatu.
Baca Juga: Desa Landorundun Toraja Utara Masuk Daftar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024
Keterbatasan ekonomi menjadi alasan Natan sempat meminta anak bungsunya itu agar menunda keinginan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Kalaupun terpaksa, sebaiknya memilih kampus yang tidak jauh dari Toraja.
Akan tetapi sang anak terus bersikeras dan meyakinkannya jika pilihan kuliah di UGM demi masa depannya kelak. Natan pun melunak, saat tahu Moses mendaftar lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Lalu, pada 26 Maret 2024, Moses menghadiri acara ibadah di gereja. Ia berdoa semoga Tuhan mengabulkan doa dan harapannya.
Selepas ibadah, Moses mengambil ponsel dan membuka laman pengumuman SNBP. Sontak ia berlari dan dan teriak sekeras-kerasnya, "Puji Tuhan, saya lulus UGM. Saya lulus UGM!"
Begitu haru dan senangnya hingga membuat seluruh jemaat dan sang Pendeta ikut bahagia karena berita baik itu. Apalagi Moses menjadi satu-satunya siswa lulusan SMA Negeri 3 di Toraja yang tahun ini diterima berkuliah di UGM.
Di bangku SMA, Moses adalah siswa yang selalu mendapat peringkat 5 besar di sekolah. Untuk bisa lulus seleksi SNBP, ia selalu berusaha untuk mempertahankan nilai dan prestasinya sejak duduk di kelas 10.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel
-
387 Eks Penderita Kusta Makassar Terima Bantuan Pemprov Sulsel
-
PSM Makassar Usung 'Siri na Pacce' Lawan Persik Kediri: Misi Bangkit dari Keterpurukan!