Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 19 April 2024 | 20:10 WIB
Ilustrasi malpraktik dokter. [Ist]

SuaraSulsel.id - Seorang wanita bernama Urwatul Usqa diduga jadi korban malpraktik dokter kandungan. Korban bahkan harus dirawat di ruang ICU hampir tiga bulan.

Kasus ini berawal saat Urwatul menjalani proses bersalin secara caesar di RS Paramount Makassar pada 8 Januari 2024 lalu. Ia ditangani oleh dokter kandungan bernama dr AA.

Suami korban, Yusran Ihsan, mengatakan sehari setelah operasi melahirkan, muncul nanah kecil berwarna ungu di bagian perut sebelah kanan istrinya. Luka itu awalnya hanya terasa nyeri.

Yusran mengaku sempat menanyakan soal luka itu ke dokter AA. Apalagi pasca operasi perut korban masih membesar, tapi dokter menjawab mungkin hanya efek anestesi saja.

Baca Juga: Sadis! Sebelum Bunuh dan Dicor Dalam Rumah, Hengki Ingin Bakar Istri Hidup-hidup

Namun dua hari berselang pasca operasi, kata Yusran luka itu meluas di perut istrinya. Kondisinya panas, susah gerak dan air susu sudah tidak keluar.

"Dan dokter (AA) menyimpulkan itu gejala herpes yang bisa menular ke orang lain. Jadi dia sarankan isolasi diri dan menjauh dari bayi, dan itu membuat istri saya down seketika," kata Yusran.

Yusran melanjutkan, pada tanggal 14 Januari, luka itu mengeluarkan cairan bening dengan aroma yang tidak sedap. Mereka kemudian periksa ke dokter spesialis kulit dan disebut terjadi selulitis (bakteri yang masuk ke kulit).

Korban kemudian kembali dibawa ke rumah sakit Paramount. Namun di sana mereka disuruh ke IGD rumah sakit Wahidin Sudirohusodo karena tidak bisa ditangani.

"Dirumah sakit Paramount kami sempat minta rujukan tapi tidak dikasih, katanya tidak perlu karena IGD mana pun pasti terima pasien BPJS," ucapnya.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Dana Hibah KONI Makassar Mengarah ke Tersangka ?

Karena tidak ada rujukan, pihak RSWS tidak melakukan pemeriksaan secara detail. Korban kemudian dirujuk ke rumah sakit Labuang Baji dan ditangani oleh dokter ahli.

Dari hasil pemeriksaan, dokter menemukan ada kebocoran usus sebelah kanan sehingga feses dan bakteri keluar di dalam perut.

"Dokter bertanya apa ada riwayat penyakit, saya bilang tidak ada. Gula, hipertensi, kolesterol semua normal karena itu semua dicek sebelum operasi caesar," ucapnya.
 
Kata Yusran, semakin hari, luka itu sudah menyebar ke seluruh perut dan punggung istrinya. Pasien kembali dirujuk ke RS Wahidin untuk tindakan operasi besar.

"Dan dokter obgyn itu sempat menelpon. Katanya tidak ada yang ganjil, semua sudah sesuai prosedur. Yang intinya baik tindakan maupun obat, semua sudah sesuai, dia bilang tidak ada kesalahan dari pihak mereka," ucapnya. 

Yusran menyayangkan dokter kandungan itu hingga kini tidak punya niat baik untuk menindaklanjuti keluhan istrinya. Apalagi ada pembiaran dari pihak rumah sakit Paramount.

Ia juga sudah melaporkan kasus ini ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Yusran berharap tidak ada lagi pasien lain yang mengalami kesalahan prosedur saat ditangani.

"Yang sangat kami sayangkan adalah dokter dan pihak rumah sakit tidak memberi kami rujukan ke rumah sakit lain agar ada penanganan lebih cepat saat itu," jelasnya.

Kasus ini kini viral di media sosial. Banyak dari warganet yang berkomentar dan mengaku pernah jadi korban dokter kandungan tersebut.

Sementara, pihak RS Paramount Makassar melalui keterangan resminya mengatakan sedang melakukan investigasi internal yang melibatkan manajemen rumah sakit bersama komite medik rumah sakit.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More