Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 11 Januari 2024 | 08:57 WIB
Suasana Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza di tengah agresi militer Israel, foto diambil 7 November 2023. (Foto: AFP)

SuaraSulsel.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (10/1) menyeru rezim pendudukan Israel agar memberikan akses pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza kepada WHO dan lembaga PBB lainnya, menyebut situasi kemanusiaan di sana “tak bisa terbayangkan”.

Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bahwa tim organisasinya harus membatalkan enam misi ke Gaza utara sejak 26 Desember. Karena permintaan mereka ditolak dan tidak ada jaminan keamanan perjalanan. Sementara itu, rencana misi pada Rabu juga dibatalkan.

“Pendistribusian bantuan kemanusiaan di Gaza terus menghadapi tantangan yang hampir tidak dapat teratasi,” kata Tedros saat konferensi pers di Jenewa.

“Pemboman intens, pembatasan mobilitas, krisis bahan bakar dan komunikasi yang terputus membuat WHO dan mitra tidak mungkin menjangkau orang-orang yang membutuhkan bantuan,” katanya.

Baca Juga: Rakyat Inggris Usir Duta Besar Israel Tzipi Hotovely

Baca Juga:
- Imbas Beri Skor 5 Terhadap Kinerja Prabowo, Ganjar Pranowo dapat Nilai Minus dari Warganet

- Ribuan Ibu-ibu Srikandi Sambut Calon Ibu Negara di Lampung Selatan

"Kami memiliki pasokan, tim dan rencana. Yang tidak kami miliki yakni akses. Kami menyeru Israel agar menyetujui permintaan WHO dan mitra lainnya untuk mengirim bantuan kemanusiaan."

Menurut Tedros, hanya 15 rumah sakit di wilayah Palestina yang beroperasi meski hanya sebagian. Sementara itu, kurangnya sanitasi dan air bersih, serta kondisi hidup yang terlalu sumpek di jalur pantai mendukung penyebaran penyakit.

“Warga mengantre berjam-jam untuk mendapatkan sedikit air, yang mungkin tidak bersih, atau roti, yang kurang bergizi,” katanya.

Baca Juga: Peretas Yordania Ambil Alih Situs Resmi Israel, Tulis Pesan Ancaman

Load More