Sementara untuk golongan yang disebut Arung Mattola Menre, Anak Arung Manrapi, Anak Arung Sipue dan Anakkarung boleh memakai songkok pamiring dengan lebar emas tiga per lima dari tinggi songkoknya. Ada juga golongan yang disebut Rajeng Matase, yang boleh memakai songkok pamiring dengan lebar emas setengah bagian dari tinggi songkoknya.
Lalu, golongan yang disebut Tau Deceng, Tau Maradeka dan Tau Sama juga diperbolehkan memakai songkok recca berpinggiran emas. Namun, tidak untuk golongan yang disebut Ata. Mereka sama sekali tidak dibolehkan memakai songkok ini.
Dalam sejarahnya, Pamiring hanya dipakai oleh Sombayya ri Gowa dan Petta Mangkau di Bone, serta raja sederajat. Tinggi lingkarnya kira-kira hanya menyisakan 1 cm pinggiran tanpa untaian lapis emas.
Seiring perkembangan zaman, terjadi perubahan pola pikir masyarakat. Songkok Recca tidak hanya digunakan bangsawan untuk menandakan kasta, tapi juga boleh untuk orang biasa.
Setelah zaman kerajaan berakhir, Songkok Recca kini digunakan siapa saja. Warna dan coraknya pun dibuat variatif.
Harganya bervariasi. Dari ratusan ribu rupiah sampai Rp5 juta. Songkok Recca pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo pada sidang tahunan MPR tahun 2017 lalu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga pernah membeli Songkok ini dengan harga Rp2 juta di ajang Inacraft. Songkok Recca pun selalu jadi kado untuk tamu negara yang berkunjung ke Sulsel.
Kabar baiknya adalah Songkok Recca merupakan hasil kerajinan terbaik yang diakui di Asia Pasifik. Songkok Recca ditetapkan sebagai penerima World Crafts Council (WCC) Award of Excellence For Handicraft of Asia Pacific Region 2022 lalu.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Songkok Recca paling banyak diminati pejabat, bahkan hingga luar negeri. Namun, pengrajin harus membuatnya menjadi karya yang punya kualitas tinggi.
Baca Juga: Viral Kasus Suami Ketiga Bunuh Suami Kedua di Bone, UAS Jelaskan Hukum Islam soal Poliandri
"Sehingga walaupun handmade, punya harga jutaan. Songkok Recca ini paling dicari, makanya harus punya kualitas tinggi. Kearifan lokalnya harus kuat," ujar Sudirman saat meresmikan Gerai UMKM Andalan Sulsel di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Senin, 28 Agustus 2023.
Ia mengaku produk kerajinan di Sulsel tak kalah menarik dengan daerah lain. Hanya saja pemasarannya perlu diperluas.
"Kita upayakan harus ekspor," tegas Sudirman.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
Terkini
-
'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci
-
Dari Bogor ke Pasar Global, Begini Perjalanan Sila Artisan Tea Angkat Citra Teh Indonesia
-
Mesin ATM Dibobol Satpam, Ini Penjelasan Bank Sulselbar
-
Gaya Hidup Istri Bupati Enrekang di Spanyol: Antara Hak Pribadi dan Empati Publik, Netizen Terbelah
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang