Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 14 April 2023 | 15:52 WIB
Pos polisi Makkasar jadi sasaran pelemparan bom molotov dan vandalisme (Instagram/ makasar__iinfo)

SuaraSulsel.id - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib angkat bicara soal kasus penyerangan terhadap pos dan kendaraan polisi di sejumlah titik. Ia mengaku pemicunya hanya karena salah paham.

"Iya, itu ada kesalahpahaman dan sudah diselesaikan sepakat damai," kata Ngajib, Jumat, 14 April 2023.

Ia mengaku oknum penyerangan yakni TNI dan oknum polisi yang sempat berselisih paham sudah didamaikan. Ia pun berharap kasus ini sudah tidak melebar kemana-mana.

Kata Ngajib, kasus ini berawal dari kesalahpahaman antar anggota TNI dan polisi pada Rabu, 12 April 2023 lalu. Konflik lalu melebar hingga berujung penyerangan terhadap sejumlah pos polisi.

"Sudah ada kesepakatan damai atas kesalahpahaman antara personel Polrestabes Makasar dengan TNI yang terjadi pada hari Rabu, tanggal 12 April 2023 sekira jam 04.40 wita, di depan pos lantas 704 Flyover Makasar," bebernya. 

"Jadi sudah sepakat untuk selesai damai, saling memaafkan dan bersama- tetap menjaga sinergitas TNI-Polri apalagi jelang Idul Fitri," lanjutnya.

Diketahui, video orang tak dikenal melakukan pengrusakan dan membakar sejumlah pos polisi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 14 April 2023, dini hari.

Dalam video rekaman CCTV yang beredar, ada sekitar 6 orang pelaku melakukan pelemparan ke pos polisi yang terletak di jalan AP Pettarani, Kota Makassar.

Para pelaku menggunakan jaket dan penutup kepala saat beraksi. Dalam video itu, mereka berulang kali melempar kaca pos menggunakan batu.

Di waktu bersamaan, penyerangan terhadap pos polisi terjadi juga di jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani. Pos dibakar dan api seketika langsung melalap ruangan.

Pos polisi lain yang ikut dirusak adalah jalan Sudirman-Ahmad Yani. Perusakan fasilitas berupa kendaraan milik polisi juga terjadi di Mapolres Pelabuhan Makassar dan depan TK Pertiwi.

Dari informasi yang beredar, pemicunya diduga karena salah paham. Informasi yang dihimpun, salah satu pelaku dalam video tersebut merupakan oknum anggota TNI berinisial AAH.

Sebelum penyerangan terjadi, oknum anggota TNI itu diduga sempat berseteru dengan anggota Sabhara Polres yang bertugas di pos Lantas Fly Over, Pettarani pada Rabu, 12 April 2023, dini hari.

AAH tidak terima ditegur oleh anggota polisi saat melintas di Jalan AP Pettarani. Ia menggeber-geber gas motor sambil beteriak-teriak memanggil nama seorang anggota polisi.

Awalnya polisi tidak mengetahui bahwa yang bersangkutan adalah seorang anggota TNI karena memakai baju biasa. Sehingga saat diamankan, sempat terjadi tarik menarik baju antara kedua pihak.

Anggota Yonif 721/Makkasau itu juga diduga dalam keadaan mabuk. Setelah diamankan, barulah AAH mengaku bahwa anggota TNI.

Kasat Samapta Polres Makassar AKBP Baharuddin pun langsung berkoordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Darat dan menyerahkan AAH untuk diamankan. Sementara, anggota polisi yang bertugas di sejumlah pos polisi ditarik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More