Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 02 Maret 2023 | 07:23 WIB
Pelajar dianiaya diduga karena menolak pesta miras. Korban meninggal dunia setelah dipaksa menenggak miras oplosan di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Polisi menangkap satu orang pelaku yang mencekoki pelajar di Kota Makassar dengan minuman keras. Remaja berinisial AF itu kini ditetapkan tersangka dan ditahan.

Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol memastikan mengusut tuntas kasus tersebut. Ia menegaskan akan memproses hukum AF karena dugaan penganiayaan dan minuman keras.

Hal tersebut ditegaskan Ridwan, Kamis, 2 Maret 2023. Ia menjelaskan, salah satu keluarga korban yang meninggal dunia menuding pihak kepolisian tidak menindaklanjuti laporan karena kerabat pelaku adalah anggota polri.

Namun polisi memastikan informasi tersebut hoaks.

Baca Juga: Fakta-fakta 3 Pelajar Tewas Dianiaya-Dicekoki Miras Di Makassar, Polda Tepis Pelaku Anak Polisi

"Kami tegaskan itu hoaks jika dikatakan orang tua dari pelaku ini polisi. Orang tuanya wiraswasta, juga (ketua) RT," kata Ridwan.

Ia mengatakan memang ada mantan anggota polisi yang merupakan orang tua dari salah satu anak di video tersebut. Tapi anak itu juga korban.

Ia bahkan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tajuddin Chalid.

"Yang meninggal di antara bertiga itu salah satu orang tuanya purnawirawan polisi. Tapi dia juga korban," tegas Ridwan.

Kasus pesta minuman keras ini menyebabkan tiga anak meninggal dunia, yakni Rahmat Fajar, Achmad Alif Rian Nizar, dan Reski. Dari lokasi, polisi menemukan jerigen alkohol 90 persen, minuman soda dan botol anggur merah.

Baca Juga: Pelaku Belum Ditemukan! Berikut Kronologis 3 Pelajar Makassar Tewas Setelah Meminum Alkohol Kadar 96%

Selain karena menenggak minuman keras, salah satu korban bernama Achmad juga dianiaya oleh AF. Videonya viral di media sosial.

Korban bernama Achmad dipukuli karena enggan meminum minuman keras yang sudah diracik. Video itu, kata Ridwan diambil sebelum mereka minum.

"Yang merekam diam-diam adalah salah satu korban yang sudah meninggal dunia. Jadi, kejadiannya sebelum mereka minum," ungkap Ridwan.

Ia pun meminta agar pihak keluarga menyerahkan dan memprcayakan kasus ini ke polisi. Kata Ridwan, pelaku sempat dirawat di rumah sakit sehingga belum bisa diambil keterangannya.

"Perkara kemarin itu bukan tidak ditangani, kondisinya (pelaku) masuk rumah sakit. Belum bisa diperiksa, tapi sudah kita jaga terus di rumah sakit," ungkapnya.

Sebelumnya, Rahmawati, orang tua korban dari Achmad Alif berharap kasus ini bisa diusut tuntas. Dari informasi yang ia dapatkan, pelaku punya kerabat polisi sehingga sulit diproses.

Informasi tersebut didapat Rachmawati dari teman-teman korban. Namun pelaku AF sendiri disebut bukan teman Achmad.

"Teman-temannya bilang, bapaknya (pelaku) polisi. Kalau pelaku di video itu memang bukan temannya anakku. Katanya mahasiswa," ujarnya.

Rahmawati pun berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Menurutnya, tingkah AF sangat menyakitkan bagi pihak keluarga korban.

"Semoga dihukum seberat-beratnya karena perbuatannya sadis sekali. Di video anakku sudah minta maaf tapi tetap dipukul sampai meninggal dunia. Saya mau pulihkan nama baik anakku, dia bukan peminum," ujar Rahmawati.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More