SuaraSulsel.id - Aplikasi Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) yang digunakan untuk menciptakan pertumbuhan nasabah baru Holding Ultra Mikro (UMi) menunjukan hasil yang signifikan. Aplikasi ini pun menjadi salah ujung tombak Holding UMi untuk memberdayakan ekonomi wong cilik.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin, 30 Januari 2023, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan akuisisi nasabah baru menjadi lebih cepat dengan kehadiran Senyum mobile. Aplikasi tersebut menjadi platform penjualan digital terintegrasi dari ketiga entitas (BRI, Pegadaian, PNM) yang memungkinkan joint acquisition.
“Aplikasi Senyum Mobile, ini modifikasi sebenarnya dari Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) dan ini mobile. Itu sekarang sudah dipakai oleh lebih dari 68.000 tenaga pemasar BRI, Pegadaian, dan PNM,” katanya.
Agar pemberdayaan tepat sasaran, BRI menggunakan data analitik yang basisnya adalah integrasi data nasabah. Dengan demikian, dapat memudahkan perseroan mengakuisisi lebih dari 6,9 juta nasabah baru untuk membuka akun Simpedes UMi.
Baca Juga: Jeda Siang, IHSG Lompat 36 Poin Saham CASA, BBRI Hingga GOTO Ramai Transaksi
Nasabah-nasabah anyar tersebut terutama berasal dari masyarakat yang tadinya tidak mengenal produk perbankan sama sekali. Dengan upaya tersebut, selain peningkatan inklusi keuangan, BRI juga turut menanamkan literasi keuangan sehingga nasabah-nasabah baru lebih paham mengakses kredit untuk permodalan, hingga transaksi cashless.
“Sehingga membentuk ekosistem yang lebih cepat dan berdampak ke pertumbuhan, aplikasi ini juga mampu mengefisienkan nasabah dalam bertransaksi sehingga meningkatkan efisiensi yang luar biasa,” lanjut Sunarso.
Sampai dengan September 2022, lebih dari 6,9 juta nasabah tersebut menghasilkan CASA atau dana murah hingga sebesar Rp678,6 miliar. Hal itu membuka jalan bagi PNM untuk melakukan disbursement pinjaman secara nontunai di mana angkanya terus meningkat mencapai Rp245 miliar kepada lebih dari 40.000 debitur hingga September 2022.
Tingkatkan Efisiensi
Sunarso melanjutkan, kehadiran Holding UMi mampu meningkatkan efisiensi kinerja ketiga entitas tersebut, sekaligus dapat melayani lebih banyak nasabah ultra mikro untuk diberdayakan. Efisiensi dapat dilihat dari ditekannya cost of fund (CoF) setelah kehadiran holding UMi. Pada September 2021 cost of fund BRI 2,14% dan September 2022 turun menjadi 1,73%.
Baca Juga: BRI Apresiasi Nasabah yang Loyal dengan Memberikan Saham BBRI
Kemudian untuk Pegadaian, pada September 2021 cost of fund-nya mencapai 6,15%, dan pada September 2022 menjadi 4,69%, sedangkan PNM pada September 2021 cost of fund-nya sebesar 8,85% dan pada akhir kuartal III/2022 menjadi 7,85%.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Tyronne del Pino Absen, 3 Pemain Ini Bisa Kacaukan Pertahanan Bali United
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!