Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 10 Januari 2023 | 16:38 WIB
Fenomena pulau muncul di permukaan Desa Teinaman kecamatan Tanimbar utara paska gempa berkekuatan magnitudo 7,5.[ANTARA/Ho- Dokumentasi pribadi]

SuaraSulsel.id - Warga Maluku dikejutkan dengan gempa besar yang mengguncang wilayah tersebut berkekuatan magnitudo 7.9 pada Selasa (10/1/2023) dinihari waktu setempat.

Gempa yang sempat dirasakan hingga Australia tersebut, juga menghadirkan fenomena aneh. Lantaran muncul sebuah pulau ke permukaan air di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Temuan di Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, gempa berkekuatan magnitudo lebih dari 7 mengakibatkan munculnya tumpukan material sehingga membentuk pulau," kata Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara Bony Kelmaskossu, saat dihubungi dari Ambon, Selasa (10/1/2023).

Akibat fenomena yang tak biasa itu, masyarakat Desa Teinaman pun panik dan takut, hingga memutuskan mengungsi untuk sementara waktu.

Baca Juga: Pulau Baru Muncul di Tengah Laut Usai Gempa Maluku Pagi Ini

"Kebijakan yang ditempuh, kami arahkan masyarakat untuk mengungsi sementara waktu," katanya.

Namun, ia berharap pemerintah dan instansi teknis terkait menindaklanjuti fenomena yang terjadi di desa itu.

Sementara, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon Luthfy Pary menyatakan, terkait fenomena pulau yang muncul di Desa Teinaman, masih belum bisa menginformasikan lebih detail, karena perlu kajian lebih mendalam.

"Informasi yang kami peroleh belum lengkap apakah fenomena itu memang murni diakibatkan oleh dampak ikutan akibat gempa atau bukan, sejauh ini kami belum mendapatkan informasi yang akurat," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi tektonik bermagnitudo 7.9. Pusat gempa terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 kilometer.

Baca Juga: Serem! Warga Panik Gempalan Tanah Muncul dari Dasar Laut Usai Gempa Maluku, Fakta atau Hoaks?


Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Gempa bumi kembali terjadi.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut berada di kedalaman 131 kilometer dengan koordinat: 7.25 LS-130.18 BT (Pusat gempa berada di laut 148 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT)

Sejumlah wilayah di bagian Indonesia Timur seperti Provinsi Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Tenggara (Sultra) merasakan getaran gempa tersebut.

Berdasarkan laporan BMKG sejumlah wilayah yang merasakan gempa tersebut meliputi Saumlaki, Sorong, Kaimana, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata, Ambon, Piru, Dobo dan, Tiakur. Tiap daerah merasakan gempa dalam beberapa tingkatan.

Load More