Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 09 Januari 2023 | 14:13 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah [SuaraSulsel.id/Partai Gelora]

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi Partai Gelora Deddy Miing Gumelar menambahkan, pemerintah dinilai tidak memahami esensi kebudayaan, dan beranggapan bahwa kebudayaan itu sebagai 'kerupuk' dalam hidangan pokok.

"Bagaimana kebudayaan bisa maju kalau kebudayaan dianggap kerupuk di dalam main course. Sementara ada yang mengatakan bahwa tidak ada satupun negara di dunia yang maju, yang kebudayaannya tidak maju. Pasti. Kalau negaranya itu maju, pasti kebudayaannya juga maju," tegasnya.

Miing juga mengungkapkan, ketiadaan anggaran pengembangan kebudayaan selama ini, karena pemerintah tidak mempunyai visi yang berkaitan dengan kebudayaan. Sehingga yang berkaitan dengan kebudayaan, nol anggaran.

"Karena mereka (pemerintah) tidak pernah menganggarkan. Karena mereka tidak punya visi dan tidak paham bahwa kita membutuhkan duta-duta kesenian di luar negeri. Itu namanya diplomasi kebudayaan," tegasnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah Ditangkap Polisi Gegara Hina Anies Baswedan, Benarkah?

Miing mengusulkan agar pemerintahan yang terbentuk hasil Pemilu 2024 mendatang, agar membentuk Kementerian Kebudayaan tersendiri, tidak digabung dengan Kementerian Pendidikan.

Tetapi kalaupun tetap digabung kementerinnya, maka penamaan nomenklaturnya, kata mantan Anggota Komisi X DPR Periode 2009-2014 ini, nama Kebudayaan harus didepan, baru setelah itu dibelakangnya nama Pendidikan, bukan sebaliknya.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu instrumennya beda. Justru kebudayaan itu yang bisa menghaluskan budi pekerti anak-anak, baru setelah itu pendidikan. Tapi kalau Partai Gelora menang, kita akan bentuk Kementerian Kebudayaan tersendiri," kata Miing.

Etnografi

Musikus Internasional Franki Raden menilai saat ini memang giliran ilmu kebudayaan yang berperan secara global, karena disipilin-disiplin ilmu lain menemui jalan buntu. Sehingga ilmu-lmu tersebut bermuara di bidang baru yang diberi nama culture studies, dimotori bidang etnografi.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Mahfud MD Makin Kurus usai Gaduh Perppu Cipta Kerja, Doakan Begini

"Nah, kalau kita bicara culture tools, kalau kita bicara giliran kebudayaan, referensinya langsung ke Indonesia. Kita boleh sombong sedikit kalau soal kebudayaan. Kita ini salah satu sumber kebudayaan yang terkaya, kita nomor satu di dunia," katanya.

Load More