SuaraSulsel.id - Kondisi warga Kecamatan Tallo, Kota Makassar, memprihatinkan. Puluhan tahun, mereka mengalami krisis air bersih.
Dari data Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), Kecamatan Tallo merupakan satu dari lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih di Kota Makassar. Selain itu ada Tamalanrea, Wajo, dan Biringkanaya.
"Kami mengidentifikasi kerugian warga Tallo yang diakibatkan krisis ini. Demi air gratis, waktu harus rela terbuang dan kesehatan pun dipertaruhkan," ujar Chairperson YYAB, Monica Oudang, Rabu, 30 November 2022.
Monica mengatakan warga Tallo perlu menempuh jarak hingga cukup jauh menuju sumur air komunal untuk mendapatkan air. Mereka rela mengantri selama tiga jam untuk mendapatkan air yang tidak layak.
Baca Juga: Krisis Air di Duri Kosambi, Hanya Nyala 3 Hari Sepekan, Sekretaris RW: Mau Kerja Cuma Cuci Muka
Sedangkan untuk mendapatkan air bersih, mereka mesti membeli air dari depot dan merogoh kocek yang cukup banyak. Bisa sampai Rp300.000 per bulan.
"Permasalahan krisis air bersih di Tallo ini mengganggu perekonomian, kesehatan, dan kehidupan sosial masyarakat sehingga dibutuhkan solusi yang tepat," kata Monica.
Kini, YABB bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan proyek bernama "Makassar Je'ne Tallasa".
Proyek gotong-royong ini akan menerapkan teknologi inovatif yang mengolah air hujan menjadi air minum. Dipadu dengan edukasi yang membangun kemandirian masyarakat Tallo.
"Kami mewujudkan solusi yang sistemik dalam menangani permasalahan air di Indonesia. YABB dan changemakers hadir untuk mewujudkan akses air bersih melalui kolaborasi, teknologi, dan edukasi," ujarnya.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di Cengkareng, Warga: Distribusi Dibatasi
Perwakilan Changemakers Makassar Je'ne Tallasa, Indah Febriany menambahkan akan menerapkan teknologi pemanenan air hujan (PAH) bawah tanah dengan kapasitas besar, yaitu 160.500 liter. Saat teknologi ini bekerja dengan kapasitas penuh, pasokan air bersih diestimasi bisa mencukupi 100 keluarga per hari.
Teknologi ini dibangun di area sekitar Kompleks makam Raja-raja Tallo. Indah mengaku alat ini mampu mengurangi genangan air akibat curah hujan tinggi maupun luapan muara sungai di daerah padat penduduk dengan resapan air yang minim.
Dengan jarak hanya 100 meter dari pemukiman, sumber air ini juga mampu menghemat waktu para perempuan dan anak-anak yang mengambil air setiap hari.
"Hal ini bisa memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan produktif seperti aktivitas ekonomi dan pendidikan. Selama ini sebagian waktu mereka habis hanya untuk mendapatkan air," kata Indah.
Cara lainnya adalah pembangunan teknologi filtrasi air menggunakan pot keramik lokal Terra Water. Teknologi penyaringan air ini akan membantu 100 rumah tangga dan 37 sekolah mengurangi risiko terjangkit penyakit yang disebabkan oleh air minum tidak layak konsumsi seperti diare dan tifus.
Indah mengatakan pihaknya paham betul bahwa infrastruktur teknologi tidak bisa berdiri sendiri. Untuk itu, perlu adanya edukasi dan kampanye tentang air, sanitasi, dan kebersihan, serta pemeliharaan sistem pengolahan air bersih.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- 6 Mobil Bekas Sedan di Bawah Rp30 Jutaan: Perawatan Mudah, Lunas Tanpa Cicilan
- 3 Negara yang Sebaiknya Tidak Jadi Lawan Timnas Indonesia di Round 4, Potensi Gangguan Non Teknis
- 8 Pilihan Bedak yang Semakin Berkeringat Semakin Bagus, Harga Mulai Rp32 Ribuan!
Pilihan
-
Aib Timnas Indonesia di Osaka, Titah Erick Thohir: Evaluasi Patrick Kluivert!
-
Daftar 13 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026: Masih Ada Tempat Buat Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Masuk Rumah Sakit, Sempat Komentari Timnas Indonesia vs Jepang
-
7 HP di Bawah Rp2 Juta Memori 128 GB: Kamera Resolusi Tinggi, Aman Simpan Dokumen
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah, Mulai Rp 65 Jutaan dan Cocok untuk Anak Muda!
Terkini
-
Terungkap! Begini Cara Mantan Dirut PDAM Makassar Kelola Dana Cadangan Rp14 Miliar
-
Warga Hentikan Pembangunan Musala Dekat Patung Tuhan Yesus Tertinggi di Dunia
-
Tangis Honorer Sulsel: 'Dibuang Setelah Tidak Lolos PPPK'
-
22 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tidak Bisa Kembali ke Tanah Air
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok