SuaraSulsel.id - Realisasi pembangunan gedung empat SMA Negeri yang telah dianggarkan dalam APBD senilai Rp20 miliar lebih guna meningkatkan kualitas Pendidikan di Sulawesi Selatan kini dipertanyakan.
Pertanyaan ini dilontarkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan melalui Komisi E Bidang Pembangunan.
"Kami tidak ingin seperti Mattoangin (Stadion Andi Mattalatta), dianggarkan tapi tidak bisa direalisasikan. Mestinya harus diperjelas sampai dimana realisasi pembangunan sekolah itu," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif di Makassar, Jumat (23/9/2022).
Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel diminta segera memberi penjelasan berkaitan dengan penggunaan anggaran, mengingat anggaran pembangunan sekolah telah disetujui dan masuk dalam APBD 2022.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Risfayanti Muin juga menyampaikan dewan telah menyetujui pengusulan anggaran pembangunan sekolah mulai APBD Perubahan tahun 2021 hingga berlanjut di APBD 2022
Akan tetapi dari rapat sebelumnya pihak Disdik Sulsel sejauh ini belum menerangkan secara rinci realisasi anggaran pembangunan pada empat SMA Negeri di Kabupaten Toraja Utara, Luwu Timur, Pangkep hingga Kota Makassar.
Padahal menurutnya progress pembangunan sudah jalan, karena sudah memasuki triwulan ketiga. Bahkan, rencana pembangunan SMAN 23 di Makassar tahun ini belum ada laporan lengkap.
"Mestinya jalan, apalagi di Makassar. Sedangkan kita punya Perda Wajib Belajar. Hadirnya sekolah (SMAN 23) itu sebenarnya salah satu solusi supaya anak-anak (peserta PPDB) kita masuk dan bisa tertampung di situ," papar dia.
Begitu pula tiga SMAN di luar Kota Makassar, ungkap Risfayanti, serapan anggarannya belum disampaikan. Padahal, dari informasi tiga SMAN tersebut sudah dilelang tendernya, tetapi belum dijalankan.
"Kami berharap anggarannya tetap ada di APBD Pokok 2023, supaya bisa terealisasi karena itu sudah dilelang. Untuk SMAN di Makassar tahun ini anggarannya bisa betul-betul terserap, sehingga pada tahun 2023 anggaran bisa dilanjutkan," harap dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Setiawan Aswad mengakui ada kendala dihadapi. Khusus SMAN 11 di Toraja Utara belum dibangun karena gagal tender. Namun demikian tetap direncanakan pada 2023.
"Mungkin tidak ada yang bersedia kalau pagu-nya Rp11 miliar (SMAN 11), karena unit baru. Kalau SMAN 23 Makassar ada perubahan perencanaan, kondisi tanahnya labil, jadi akan diselesaikan dulu pondasi serta lahannya. Untuk SMAN di Pangkep dan Luwu Timur masih dicari tahu dulu masalahnya," kata Setiawan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kepala Daerah Dipilih DPRD, Wamendagri Singgung Wacana PIikada Langsung Dihapuskan
-
Eks Anggota DPRD Tipu Petani Dalih Proyek Pertamina Desa, Setengah Miliar Lenyap
-
Terduga Pelaku Pelecehan Siswi SMK Waskito Bebas Berkeliaran, Keluarga: Kami Hanya Ingin Keadilan
-
Diangkat Jadi ASN Tiga Bulan Jelang Pensiun, Air Mata Haru Lalu Syafii Pecah!
-
Skandal Anggaran DPRD Banten: dari Layar Rp18,5 M hingga Dana Reses Rp117 M Jadi Sorotan di Kejagung
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
-
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses
-
Tak Larang Warga Pasang Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Keren dan Apik!
-
BREAKING NEWS! Duel Persija Jakarta vs Persib Dilarang Pakai JIS, Ini Penyebabnya
-
Riduan Naik Jadi Dirut Bank Mandiri, Intip Rekam Jejaknya
Terkini
-
Pemblokiran Rekening Pasif, BRI Beri Tips Aman Bertransaksi bagi Nasabah
-
BRI Komitmen Mengimplementasikan Asta Cita untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
-
Donat Tuli Jadi Simbol Kemandirian Difabel di Sulawesi Selatan
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat