SuaraSulsel.id - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang Rahmalia Gusdina mengatakan gaya hidup yang kurang bergerak, makanan banyak mengandung lemak. Serta banyak merokok bisa meningkatkan faktor risiko gangguan pembuluh darah jantung.
"Merokok, darah tinggi, dan gula darah tinggi menjadi beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner yang perlu diwaspadai," kata Rahmalia Gusdina dalam keterangannya di Tangerang, Kamis 22 September 2022.
Ia menuturkan faktor risiko tersebut dapat diatasi sejak dini agar penyakit jantung bisa dicegah, salah satunya dengan berolahraga secara rutin minimal tiga kali seminggu, masing-masing dengan durasi 30 menit.
Selain itu, pencegahan dapat juga dengan melakukan medical check up jika terdapat gejala-gejala. Dengan melakukan medical check up jantung, akan terkonfirmasi apakah fungsi jantung bekerja optimal atau tidak, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah.
Ia menambahkan penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan, seperti di pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir. Salah satu penyakit jantung yang sering dialami adalah gagal jantung.
Gagal jantung merupakan kondisi kronis ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Gejala yang biasa timbul ialah sesak nafas yang memberat ketika aktivitas, mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas ringan, tidur terasa lebih nyaman jika menggunakan beberapa tumpukan bantal, dan mungkin disertai bengkak pada kaki.
Oleh karena itu, peran jantung yang sangat penting, fungsi jantung tidak boleh terganggu, sebab akan berdampak kepada organ-organ lain di dalam tubuh. Terganggunya aliran darah ke jantung akan memberikan dampak yang perlu diwaspadai.
“Terganggunya aliran darah ke jantung yang dapat dialami adalah penyakit jantung koroner, penyakit itu akibat aliran darah yang mengalirkan darah ke otot jantung mengalami sumbatan atau penyempitan, sehingga otot jantung tidak mendapati oksigen dan nutrisi yang cukup, dan banyak lagi,” katanya. (Antara)
Baca Juga: Usia Pasien Jantung di Indonesia Lebih Muda dari Eropa dan Amerika, Ini Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena
-
Unhas Kenang Jasa Pahlawan dan Keluarga: Ziarah Makam Sultan Hasanuddin Jadi Momen Refleksi
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem