Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 04 September 2022 | 08:18 WIB
Mahasiswa di Kota Makassar berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM hingga malam hari, Sabtu 3 September 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Tak hanya mahasiswa, buruh di Kota Makassar juga tegas menolak. Kebijakan ini diklaim menjadi beban bagi masyarakat kecil. Belum lagi harga kebutuhan hidup sudah naik lebih dulu.

"Kami tentu menolak walaupun akan ada bantuan sosial bagi teman-teman buruh yang upahnya di bawah Rp3,5 juta," tegas Ketua Serikat Pekerja dan Buruh Sulawesi Selatan, Andi Mallanti.

Ia mengatakan bantuan sosial yang diberikan pemerintah tidak akan banyak berpengaruh terhadap kondisi ekonomi buruh.

Sebab, subsidi tidak akan diberikan secara terus menerus. Hanya berkala saja. Sementara UMP kenaikannya sangat tipis setiap tahun.

Baca Juga: Soroti Kenaikan Harga BBM, Rizal Ramli: Esensinya Sederhana, Pemerintahan Jokowi Tidak Kreatif

Andi mengaku kenaikan harga BBM akan membuat banyak buruh turun ke jalan berunjuk rasa. Sebab langkah itu satu-satunya yang bisa dilakukan untuk menyuarakan ketidaksepakatan mereka terhadap kenaikan harga BBM ini.

"Kami akan turun ke jalan untuk mengingatkan pemerintah tentang nasib kawan buruh di sini," tegasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More