Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 03 September 2022 | 14:43 WIB
Aksi penganiayaan terhadap seorang pelajar perempuan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial [Telisik.id]

SuaraSulsel.id - Aksi penganiayaan terhadap seorang pelajar perempuan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial. Peristiwa yang terjadi pada malam hari tersebut diabadikan rekan korban dalam bentuk video.

 Mengutip Telisik.id --jaringan Suara.com Kapolsek Kabaena Iptu Bastian Hamzah mengatakan, 4 pelajar terduga pelaku telah diamankan untuk diproses hukum.

"Tadi orang tua korban datang melapor atas tindak kekerasan yang dialami anaknya," ucap Bastian, Jumat (2/9/2022).

Bastian mengatakan, aksi kekerasan berawal dari saling kirim pesan melalui WhatsApp. Korban diduga mengirimkan pesan kepada salah satu pelaku dengan bahasa cukup kasar.

Baca Juga: 32.932 Guru Madrasah Dinyatakan Lolos Seleksi Akademik PPG Daljab Guru Madrasah

Kemudian pada pada malam Kamis, sekitar pukul 20.00 Wita di belakang Kantor Puskesmas Kabaena, korban disiksa oleh rekannya.

Seperti yang terlihat dalam video berdurasi 31 detik, korban hanya pasrah sambil menangis. Sementara pelaku masih terus melakukan aksinya. Sementara rekan lainnya tidak ada yang melerai.

Video itu pun beredar di media sosial. Seperti yang diunggah di Facebook milik Wida Astuti dan telah dinonton ribuan kali.

"Tolong pak polisi, pembulian tidak bisa dibiarkan. Biar pun dia anak di bawah umur," kata seorang netizen dikutip dari status Wida Astuti dalam akun facebook.

Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kabena, Asraf Nurdin mengecam tindakan perundungan terhadap anak. Sebagai upaya nyata untuk memberantas tindak kekerasan terhadap pelajar, baik oleh guru maupun sesama murid, setiap kesempatan ia mengaku selalu menyampaikan dampak negatif dari tindakan bullying.

Baca Juga: Keji! Siswi SMA Dibunuh Paman Sendiri Gegara Menolak Hubungan Intim, Jasad Dibuang Ke Ladang

"Pada apel upacara pagi Senin, saya memberikan amanah upcara dengan tema bahaya bullying apapun bentuknya. Makanya saya kaget ketika ada kasus terjadi justru murid Madrasah ikut terlibat meski pun di luar jam belajar," kata Arsaf Nurdin melalui sambungan telepon.

Pihak sekolah baru mendapatkan informasi terkait tindakan kekerasan tersebut setelah kasusnya ditangani pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang diterima dari peristiwa kekerasan tersebut, muridnya termasuk salah satu pelaku.

"Saya sampaikan kepada guru-guru agar tidak membiarkan ada bias negatif dari peristiwa ini. Kejadian ini di luar kendali kami dan motifnya juga kita tidak tahu, apalagi kejadiannya di luar sekolah," ucapnya.

Pihaknya berharap peristiwa ini menjadi kejadian yang pertama dan terakhir pada pelajar di Bombana.

Kapolsek Kabaena, Iptu Bastian Hamzah mengatakan, korban telah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, 4 pelaku telah diamankan.

"Saat ini masih menunggu orang tua masing-masing. Karena pelaku dan korban masih di bawah umur. Kita lihat bagaimana solusinya dari masing-masing orang tua," ucap Bastian.

Jika pada akhirnya akan tetap diproses secara hukum yang berlaku, maka akan segera dilimpahkan ke Unit III PPA Polres Bombana.

Load More