SuaraSulsel.id - Kantor Staf Presiden masih menemukan sejumlah persoalan di lapangan terkait pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP).
Fakta ini ditemukan, setelah tim Kantor Staf Presiden melakukan verifikasi lapangan pelaksanaan PIP di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara, pada 30 Agustus - 1 September 2022.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan yang turun langsung ke lapangan mengungkapkan, sejumlah persoalan terkait implementasi PIP diantaranya masih ditemukan kurang pemahaman operator sekolah, sosialisasi, pendampingan implementasi, dan persoalan aktivasi calon penerima.
Ia menilai, perlu adanya pendamping PIP sebagaimana pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), agar permasalahan di lapangan bisa diselesaikan.
Baca Juga: Museum Pusaka Karo, Berawal dari suatu Kegelisahaan
“Kemendikbudristek diharapkan dapat mengkaji dan membahas lebih lanjut soal ini. Sebab, anggaran pemerintah untuk Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar kuliah ini mencapai 19 triliun rupiah. Jadi harus diawasi dan perlu pendampingan,” kata Abetnego, di Jakarta, Sabtu (3/9).
Abetnego memaparkan hasil monitoring dan verifikasi lapangan pelaksanaan PIP di kabupaten Tapanuli Utara. Di mana terdapat 13.160 siswa SD, SMP, dan SMA yang sudah masuk SK Nominasi Kemendikbudristek belum diaktivasi, karena kurangnya pemahaman operator sekolah dan sosialisasi.
“Padahal jika diaktivasi akan berpotensi menambah penerima PIP di Tapanuli Utara. Jika dihitung nilainya mencapai 6,7 miliar rupiah,” jelas Abetnego.
Kondisi yang sama juga terjadi di kabupaten Toba. Abetnego menyebut, sebanyak 6.421 siswa SD, SMP, SMA yang masuk dalam SK Nominasi penerima dengan nilai Rp 3,2 miliar, juga belum diaktivasi.
“Ini kalau tidak segera diaktivasi oleh siswa maka per Januari 2022 uang akan dikembali ke negara,” ujarnya.
Baca Juga: Filipina Siap Sambut Turis Indonesia, Adakan Pameran di Astindo Hybrid Travel Fair 2022
Menurut Abetnego, prosedur aktivasi siswa ke bank harus diakselerasikan dengan kerja sama bank penyalur untuk datang ke sekolah. Hal itu, tentunya membutuhkan dorongan dari pemerintah daerah untuk mempercepat proses aktivasi Program Indonesia Pintar, yang besarannya untuk siswa SD Rp450.000 per tahun, SMP Rp 750.000 per tahun, dan siswa SMA/SMK/MA sebesar Rp 1.000.000 per tahun.
Sebagai informasi, Kantor Staf Presiden melaksanakan monitoring dan verifikasi lapangan pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) di kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Toba, untuk memastikan bahwa PIP diterima oleh siswa yang tepat, yakni bukan hanya siswa miskin melainkan juga siswa miskin yang memiliki potensi peningkatan prestasi dan SDM.
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo dalam pembangunan sumber daya manusia. Program ini, menjadi sismonev Kantor Staf Presiden yang dipantau secara rutin setiap tiga bulan.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Upayakan Kevin Diks Debut Lawan Jepang, Tunggu Sumpah WNI
-
Investor Asing Lepas Triliunan Aset SBN & Saham, Apa Pemicunya?
-
Elkan Baggott Pamer Momen Comeback, Netizen Soroti Pemain Timnas Indonesia Justru Cuek
-
Prabowo Absen 2 Laga saat Timnas Lawan Jepang dan Arab Saudi di SUGBK, Erick Thohir: Bukan Tak Support, tapi...
-
Apa Negara Pertama yang Menjajah Indonesia? Ternyata Bukan Belanda dan Jepang!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Modus Licik Pengusaha Skincare Makassar Lolos BPOM, Kini Terancam UU Pencucian Uang
-
Sudah Pamer Hasil Lab, Skincare Fenny Frans dkk Malah Dinyatakan Berbahaya Oleh Polda Sulsel
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar