SuaraSulsel.id - Petinju Inggris Raya Ramla Ali mengatakan ia kadang-kadang merasa sedang bermimpi setelah perjalanan hidupnya dari pengungsi Somalia menjadi pelopor tinju putri mengalami lompatan besar di Arab Saudi.
Ali, bertarung dalam tinju profesional putri pertama di kerajaan tersebut, tampil di Jeddah pada Sabtu malam, meng-KO Crystal Garcia Nova dengan pukulan menyilang pada ronde pertama.
Tangan kanan yang menghancurkan, yang membuat pelindung mulut petinju Dominika itu melayang, menambahkan bab berikutnya dari dongeng Ali (32), kelahiran Mogadishu, yang keluarganya melarikan diri dari perang di Somalia ketika dia masih balita.
Menekuni tinju setelah dia diejek di sekolah, Ali menjadi wanita Muslim pertama yang meraih gelar amatir Inggris pada 2016, dan muncul di sampul depan Vogue Inggris pada 2019.
Baca Juga: Ibadah Haji Jaman Dulu, Butuh Enam Bulan Untuk Sampai ke Mekah
Sekarang mempunyai rekor (menang-kalah) 7-0 dalam karir profesionalnya, dengan dua KO, Ali bergerak dengan mantap menuju perebutan gelar juara dunia yang diperkirakan digelar tahun depan.
"Kadang-kadang itu seperti momen mencubit saya," katanya kepada AFP. "Tetapi terkadang Anda harus kembali dan memikirkan siapa yang menonton atau siapa yang Anda inspirasi.
"Bagi saya, tujuan utamanya adalah mengetahui bahwa saya kecil ada di luar sana di antara penonton yang menonton saya, dan akan terinspirasi oleh saya untuk melakukan hal-hal besar ini juga."
Ali, yang memimpin kelas tinju untuk wanita dan anak-anak perempuan Saudi dalam persiapan menuju pertarungan tersebut, mengatakan dia senang "membuat sejarah" di kerajaan konservatif, di mana olahraga perempuan telah lama tidak dianjurkan.
"Tidak ada negara yang sempurna," katanya, ketika ditanya tentang kritik terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi. "Yang bisa dilakukan suatu negara adalah berusaha menjadi lebih baik.
Baca Juga: Luhut: Ekonomi Arab Saudi Terkuat di Dunia, Kini Tidak Mau Diatur-atur Amerika
“Dan terbukti malam ini bahwa mereka mencoba untuk memiliki kesetaraan bagi perempuan dengan memasukkan pertarungan putri untuk pertama kalinya dan saya mendukung semua itu.
"Saya mendukung negara yang berusaha membuat dirinya lebih baik," lanjutnya.
Meskipun penghargaan sekarang menumpuk untuk Ali, dia mengatakan butuh bertahun-tahun kerja keras dan penolakan sebelum dia menemukan kesuksesan.
"Ini nyata. Banyak orang akan berpikir itu seperti kesuksesan dalam semalam, tapi ini hasil bertahun-tahun susah payah, bertahun-tahun kerja keras," katanya.
"Bertahun-tahun menempatkan diri saya di luar sana, bertahun-tahun penolakan, bertahun-tahun (kata) 'tidak'. Tapi ya, semua yang terjadi telah membawa saya ke tempat saya hari ini, jadi saya tidak menyesal." (Antara)
Berita Terkait
-
Baru Kembali, Herve Renard Sudah Diminta Mundur dari Kursi Pelatih Arab Saudi
-
Ketegasan Erick Thohir Terhadap Timnas Indonesia Akhirnya Berbuah Manis
-
Gaya Selebrasi Marselino Ferdinan Viral, Media Asing Soroti Rekam Jejaknya
-
Cetak Brace, Marselino Ferdinan Ungkap Resep Gacor Lawan Arab Saudi
-
Kandaskan Arab Saudi, Timnas Indonesia Diprediksi Melesat ke Ranking 125 FIFA
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
-
Naik Tinggi Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024