SuaraSulsel.id - Gitaris Padi Reborn Piyu yang selama ini selalu tampil dengan rambut panjang, mengaku bahwa belakangan ini mengalami berbagai masalah seperti rontok, garis rambut yang mundur, dan kepala yang mulai botak.
Untuk itu, Piyu kerap mengakalinya dengan memakai topi. Dia juga memangkas pendek rambutnya agar terlihat natural saat memakai topi.
"Sampai saya pikir mau pakai topi apa lagi ya, karena sudah pakai segala macam, pakai vedora, pakai yang model apa pun saya sudah coba," kata Piyu melalui keterangan resminya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu 7 Agustus 2022.
Meski demikian, Piyu mengatakan dia tetap merindukan rambut panjangnya. Pasalnya, rambut panjang merupakan gaya rambut yang paling dia senangi sebagai anak band.
"Banyak yang DM (direct message) minta rambut saya dipanjangin lagi. Saya juga pengin gondrong lagi, tapi enggak bisa," ujar Piyu.
Namun, pemilik nama lengkap Satriyo Yudi Wahono itu kemudian menemukan bahwa transplantasi rambut bisa menjadi caranya untuk mengatasi kerontokan.
"Kalau dilihat ternyata ini asyik banget, ini menarik, dan ternyata ini juga pertama kali di Indonesia untuk hair transplant. Bagi saya ini adalah sebuah solusi, jawaban untuk menangani masalah rambut saya,” imbuh Piyu.
Setelah menjalani transplantasi rambut, Piyu mengaku seperti menjalani sebuah lembaran baru.
“Saya berharap ini akan mengembalikan lagi karakter saya. Akhirnya semua berjalan dengan lancar dan saya nggak perlu beli topi lagi,” imbuh Piyu sambil tertawa.
Baca Juga: Selain Tanam Rambut, Turki Juga Kedepankan Pengobatan Medis Ortopedi dan Jantung
dr. Farmanina, M.Bio (AAM), mengaku telah menangani ribuan pasien transplantasi rambut dengan menggunakan metode DHI (Direct Hair Implantation) Medical Group sejak tahun 2016.
"DHI ini sekarang teknik yang terbaru dan yang terbaik. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi sekitar 97 persen. Kenapa lebih tinggi? Karena setiap folikel kita pilih yang bagus baru kita tanamkan," jelas Farmanina.
Dia menambahkan, transplantasi rambut bukanlah operasi. Proses yang dilakukan dalam transplantasi rambut kepada pasien adalah teknik memindahkan jaringan dan akar rambut ke daerah yang terjadi kebotakan.
Metode DHI sangat memperhatikan standar kualitas termasuk Standart Operating Procedure (SOP), dan Total Care System (TCS) di semua proses untuk menjamin keamanan, kualitas dan hasil maksimal termasuk hingga pasca tindakan yang meliputi aspek medis, aspek psikologi, aspek matematis, dan aspek medical artistic.
Untuk calon pasien, Farmanina menganjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu secara jelas dan terbuka kepada dokter sebelum melakukan tindakan transplantasi rambut.
“Jadi jangan terburu-buru, tanyakan dulu semua dengan jelas, komunikasikan dulu dengan jelas, dan lihat juga jam terbang dokternya, sudah berapa banyak dia mengerjakan transplantasi rambut. Karena makin banyak yang dia kerjakan, makin bagus pekerjaannya,” pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun
-
Viral Adu Pukul Warga dengan TNI di Luwu Utara, Sengketa Lahan Sawit Jadi Pemicu