SuaraSulsel.id - Polisi tidur di Kampus Universitas Hasanuddin menelan korban jiwa. Lokasinya berada di jalur antara Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ke arah Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Korban bernama Nur Hasanah dinyatakan meninggal dunia. Usai mengalami kecelakaan roda dua, Rabu, 27 Juli 2022. Ia terjatuh saat melintasi undakan jalan atau biasa disebut polisi tidur di lokasi tersebut.
"Beliau adalah dosen muda Unhas. Meninggal dunia setelah jatuh dari motor saat melintasi undakan alias polisi tidur yang ada di jalan lingkar Unhas. Tepatnya di titik antara RS Wahidin dan FIB," ujar guru besar Unhas, Prof Tasrief Surungan.
Tasrief meminta kasus ini jadi perhatian pihak rektorat. Apalagi kasus sebelumnya juga sudah pernah terjadi.
"Undakan tersebut ternyata sudah menelan tiga korban. Jadi mohon segera diperbaiki," pintanya.
Dari pantauan, polisi tidur itu memang cukup rawan. Lebarnya sekitar 1,5 meter dengan permukaan yang melandai. Tampaknya dibangun untuk menutupi pipa saluran air.
Pengendara yang lewat harus berhati-hati. Terutama bagi yang mengendarai roda dua.
Jika melaju dengan kecepatan tinggi, sangat rawan terjatuh. Apalagi tidak adanya rambu lalu lintas di lokasi.
Padahal pembangunan polisi tidur harus dilengkapi dengan rambu lalu lintas. Hal tersebut dijelaskan pada pasal 40 PM Nomor 82 Tahun 2018.
Baca Juga: Muhadjir Effendy: Kalau Unhas Tidak Bisa, Nanti Saya Cari Perguruan Tinggi Lain
Isinya, penempatan dan pemasangan alat pembatas kecepatan atau polisi tidur dapat didahului dengan pemberian rambu lalu lintas.
Hal itu juga diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas Pasal 9 ayat 3f yakni, rambu alat pembatas kecepatan termasuk rambu peringatan kondisi jalan berbahaya.
Dikonfirmasi, Kepala Biro Umum Universitas Hasanuddin Jursum Tahir mengatakan akan segera memperbaiki undakan jalan tersebut. Pihaknya akan melakukan pengasapalan sehingga tidak menimbulkan risiko kecelakaan.
"Segera kita benahi. Hari ini kami akan segera melakukan penebalan dengan mengaspal jalan sekitar 30 meter," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Sekolah Rakyat Makassar: Ketika Anak Orang Kaya Ikut Berebut Pendidikan Gratis
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?
-
Dugaan Korupsi Rp87 Miliar di UNM Tercium! Polda Sulsel Usut Dugaan Mark Up Harga Material
-
Harga Beras Meroket? Pemprov Sulsel Gelar 'Gerakan Pangan Murah' untuk Kendalikan Inflasi
-
Berebut Warisan, Pria di Gowa Tega Tembak Ipar Hingga Nyaris Meninggal