Ilustrasi media sosial. [shutterstock]
Segala aktivitas di ruang digital memerlukan etika, yang berguna sebagai pelindung dari dampak negatif yang mungkin terjadi di ruang digital.
“Di ruang digital, kita akan sering bertemu dengan orang yang memiliki budaya dan latar belakang yang berbeda dan akan timbul standar etika baru," jelas Syarif Maulana.
Dalam kaitannya dengan branding, lanjut dia, berperilaku etis di ruang digital berperan sebagai rambu-rambu agar tidak melakukan penghinaan.
"Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Pertama, tidak melakukan pencemaran nama baik suatu golongan dalam melakukan campaign branding. Kedua, tidak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan masyarakat demi keuntungan satu pihak," imbuh Syarif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!