Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 26 Juli 2022 | 16:42 WIB
Dua perempuan melakukan peragaan busana di jalan raya Kawasan Center Point of Indonesia, Kota Makassar. Terinspirasi dari Citayam Fashion Week [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Mammi Incess]

SuaraSulsel.id - Aksi remaja di Citayam Fashion Week viral hingga ke Kota Makassar. Ternyata hal tersebut didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Hal tersebut dikatakan Muhadjir, saat berkunjung ke Kota Makassar, Selasa, 26 Juli 2022. Ia mengaku pemerintah tidak harus melarang aksi mereka.

Muhadjir mengatakan kreativitas para remaja ini perlu didukung. Tak perlu dibatasi karena kesempatan untuk menunjukkan kreativitasnya.

"Bagus itu, itu kan anak muda. Jangan dibatasi, jangan dilarang. Itu kesempatan untuk berekspresi kan," ujarnya.

Baca Juga: Viral Video Pengendara Sepeda Motor Tebang Pohon Palem di Kota Makassar, Pelaku Diburu Polisi

Menurutnya, para remaja ini juga nantinya akan bosan. Fenomena itu sebagai upaya pencarian identitas diri mereka. Karenanya, patut diberi ruang.

"Itu kan juga nanti musiman. Anak-anak muda itu ada bosannya kok nanti. Nanti pasti akan cari ide baru," ungkapnya.

Ia hanya meminta agar anak-anak remaja bisa menjaga ketertiban dan kebersihan. Jangan menimbulkan kerawanan sosial yang bisa merugikan.

"Mereka kan semau gue. Anak-anak muda cenderung seenaknya, easy going. Justru ini saatnya mereka bisa belajar disiplin. Tapi dari segi penampilan, oke. Kita apresiasi," ungkapnya.

Seperti diketahui, aksi remaja di Citayam Fashion Week tengah viral di media sosial dan menjadi sorotan. Hal tersebut menular hingga ke Kota Makassar.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Rel Kereta Api Belanda di Kota Makassar, Beroperasi Tahun 1923-1930

Puluhan remaja di Kota Makassar juga meniru gaya mereka dan melakukan hal yang sama. Bak model, mereka melenggok di zebra cross yang ada di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).

Mereka berani mengenakan pakaian mencolok, sambil melintas di tengah jalanan. Belakangan jumlah mereka membludak hingga dibubarkan oleh petugas pengamanan.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More