SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat menggelar Focus Group Discusion (FGD) kelembagaan dan kebijakan konsep dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para nelayan.
Wakil Bupati Majene Arismunandar mengatakan, kegiatan itu bertujuan menggali problematika sistem bagi hasil nelayan tangkap yang memiliki posisi tawar yang lemah, baik secara ekonomi maupun politik. Karena dihadapkan dengan struktur yang tidak kondusif.
"Kegiatan ini merupakan upaya kita dalam mencari solusi untuk kesejahteraan para nelayan di Kabupaten Majene," kata Arismunandar, Selasa 19 Juli 2022.
Kabupaten Majene sebagai daerah pesisir dengan berbagai sumber daya kelautan dan penduduknya yang sejak lama dikenal sebagai masyarakat yang berorientasi ke laut kata Arismunandar, berpotensi dan berpeluang mengembangkan diri sebagai daerah maritim yang maju.
Baca Juga: Dua Pria NTT Terapung di Lautan Selama 9 Hari Tanpa Bekal Ditemukan Nelayan Lombok
Hanya saja menurut Wabub, untuk menghadirkan kesejahteraan para nelayan di Majene, membutuhkan inovasi pengembangan di sektor kelautan, salah satunya kelembagaan dan konsep kebijakan mengenai sistem bagi hasil antara nelayan tangkap (sawi) dengan pemilik perahu (juragan).
Ia berharap peran serta semua stakeholder atau para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan mengoptimalkan seluruh potensi SDA dan SDM serta bersama sama pemerintah dalam implementasi kegiatan pembangunan daerah.
"Kita perlu selalu bersinergi dan berkoordinasi, baik dengan pemerintah pusat dan daerah serta lembaga lembaga terkait, agar ada solusi tepat khususnya sistem bagi hasil antara nelayan tangkap dengan pemilik perahu," ujar Arismunandar.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian Pengembangan Kabupaten Majene tersebut juga berkerja sama dengan Center of Economic Social Research Makassar, dengan dihadiri Asisten II Setda Majene, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala DLHK dan Kadis Kominfo Majene. (Antara)
Baca Juga: Menkop UKM Ajak Nelayan Bentuk Koperasi
Berita Terkait
-
Jerit Nelayan di Proyek Kota Elite: Terhimpit Pembangunan, Terlilit Utang
-
Aksi Puluhan Perahu Nelayan di PIK 2, Desak Prabowo Tak Lanjutkan Kebijakan Jokowi Soal Ini!
-
Tiga Helikopter Hilir Mudik Di Langit Sukabumi, Selamatkan 71 Nelayan Terisolasi Di Perairan Tegalbuleud
-
Tangisan Nelayan Manila: Reklamasi Teluk Pangkas Hasil Laut hingga 80%
-
Imbas Limbah PLTU Tak Cuma Bikin Nelayan Makin Tercekik, Beberapa Ikan di Laut jadi Bingung, Kenapa?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar
-
Ketum Dewan Korpri Prof Zudan Tinjau Lokasi Tiga Cabang Lomba MTQ Korpri VII
-
Terdakwa Penimbun Istri di Makassar Divonis Seumur Hidup