SuaraSulsel.id - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel melalui Cabang Dinas Kelautan (CDK) Pangkep melaksanakan penyerahan bibit mangrove kepada masyarakat pesisir di Kelurahan Borimasunggu, Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep. Sebanyak 10.000 batang bibit mangrove ditanam.
Kepala DKP Sulsel Muhammad Ilyas mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya mengembalikan kawasan fungsi mangrove/hutan bakau yang hilang.
Utamanya sebagai tempat asuhan (nursery ground), tempat mencari makan (feeding ground), dan daerah pemijahan (spawning ground) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Demikian juga, penanaman mangrove untuk rehabilitasi ekosistem yang rusak.
"Penanaman mangrove memang menjadi salah satu program Pak Gubernur untuk rehabilitasi ekosistem yang rusak. Saya sampaikan bahwa mangrove merupakan salah satu ekosistem yang penting di pesisir," kata Ilyas.
Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Warga Sulsel di Papua
Selain mangrove, padang lamun dan terumbu karang yang merupakan bagian penting dari ekosistem laut yang tidak boleh hilang atau rusak. Satu dengan lainnya saling terkait.
"Di Pangkep salah satu program yang ada mengembalikan mangrove yang hilang, dengan dikembalikan fungsi dan peran utamanya sebagai nursery ground atau tempat perkembang-biakan ikan-ikan kecil, penahan ombak," sebutnya.
Selian itu, mangrove juga dapat mengurangi pencemaran laut dengan berperan sebagai biofilter mereduksi logam berat dan nutrient berlebih dari darat yang masuk ke laut.
Fungsi lainnya peningkatan oksigen dan karena karbon bisa berkurang dengan adanya mangrove.
"Artinya bisa merilis oksigen untuk seluruh masyarakat dunia. Ini program global menata bumi menjadi hijau," ucapnya.
Baca Juga: Dekopin Inisiasi Penanaman Sejuta Pohon Mangrove di 34 Provinsi di Indonesia
Ke depannya juga dengan menanam mangrove menjadi potensi untuk pengolahan sumber makanan olahan, di antaranya potensi buah mangrove sebagai alternatif sumber pangan. Untuk industri, mangrove dapat didorong menjadi pewarna alam dalam pembuatan baju.
Berita Terkait
-
Yamaha Tanam Ratusan Ribu Mangrove di Bone
-
Hutan Mangrove Lestari, Ekonomi Masyarakat Adat Kaltim Kuat Berkat Beasiswa Kemitraan Baznas
-
Serap 8 Ton Karbon/Tahun, PTPP Tanam 1.000 Mangrove di Semarang
-
Penanaman 1000 Mangrove di Sultra demi Kurangi Emisi Karbon
-
Pramono-Rano Mau Bikin Giant Mangrove Wall, Bakal Pekerjakan Nelayan Teluk Jakarta
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Euromoney Private Banking Awards 2025 Bukti Keandalan Wealth Management BRI
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
-
Skandal Syahrul Yasin Limpo Meluas: KPK Panggil Salsa Nabila Hardafi
-
Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Kirim Produk ke Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
BRI Dorong UMKM Go Global, Dukung Partisipasi di Pameran Internasional Singapura 2025