SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menertibkan lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Tolitoli dan Buol dan mengamankan enam unit alat berat.
"Temuan alat berat dan barang-barang lainnya akan segera diamankan dan berkoordinasi dengan Polres Tolitoli serta melakukan langkah penyelidikan guna menentukan siapa pelaku yang terlibat pertambangan tanpa izin ini," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto kepada ANTARA di Palu, Senin 11 Juli 2022.
Didik mengatakan penertiban PETI di Kabupaten Tolitoli dan Buol dipimpin oleh Tipidter Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulteng.
Hasilnya, tim hanya menemukan bekas aktivitas pertambangan, base camp, dan enam unit alat berat di sekitar Sungai Tabung.
"Pada saat tiba di lokasi pertambangan tidak ditemukan aktivitas pertambangan diduga informasi tim Polda Sulteng yang diturunkan ke lokasi pertambangan tanpa izin telah diketahui. Sehingga baik bekerja maupun pelaku PETI sudah tidak ada di tempat," terangnya.
Didik menjelaskan, tim Polda Sulteng tiba di Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Kemudian tim mendatangi tempat penampungan di Desa Alisang, Kecamatan Basidondo Tolitoli yang diduga sebagai tempat tinggal sementara para pekerja.
"Di base camp hanya ditemukan seorang pekerja berinisial OT dan beberapa perlengkapan untuk melakukan pertambangan," ucapnya.
Dari keterangan OT, tim kemudian menemukan empat unit alat berat yang dititipkan di lokasi tanah AM beserta beberapa peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pertambangan.
Tim tidak berhenti di situ saja dan kembali melakukan pencarian alat berat lain dan menemukan dua unit alat berat yang disembunyikan di sekitar pemukiman warga yang terletak di Dusun Batuan, Desa Ogomatanang, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli.
Baca Juga: Pergi ke Aceh untuk Berburu Emas, Warga Sukabumi Malah Tewas akibat Miras Oplosan
"Pukul 09.20 Wita tim melakukan pemeriksaan terhadap OT di base camp dan pukul 12.45 Wita tim mendatangi lokasi pertambangan untuk melakukan pengambilan titik koordinat dan dokumentasi," demikian Didik. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
BPK Sidak Belanja Daerah Sulawesi Selatan, Ini Hasilnya!
-
100 Ribu Guru di Sulsel Bakal Nikmati Makan Bergizi Gratis
-
11 Pelaku Penjarahan Mesin ATM Bank Sulselbar Telah Ditangkap
-
Profesor Tampar Qori Muda di Pesantren Palopo: Mata Lebam, Telinga Mendengung
-
Taksi Listrik Modern Pertama di Makassar Resmi Diluncurkan