Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 10 Juli 2022 | 16:24 WIB
Ilustrasi Kakbah, Makkah, Mekkah, haji, tawaf, jemaah haji (Pixabay)

SuaraSulsel.id - Matahari akan melintas di atas Kakbah pada 15 dan 16 Zulhijah yang bertepatan pada 15 dan 16 Juli 2022.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama Adib menjelaskan, peristiwa ini dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.    

"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Adib, Sabtu (9/7/2022).

Mantan Kakanwil Kemenag Jawa Barat ini menambahkan berdasarkan tinjauan astronomi/ilmu falak terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverivikasi arah kiblat.

Baca Juga: Mengapa Pesawat Tidak Boleh Melintasi Kakbah? Ini Alasannya

Diantaranya mengunakan kompas theodolite serta fenomena posisi matahari tepat di atas Kakbah.

"Bagi umat Islam yang bertempat tinggal di Wilayah Waktu Indonesia Timur tidak mendapatkan peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat karena matahari sudah terbenam. Sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda," jelas Adib.

Adib menambahkan, Kementerian Agama mengimbau umat Islam yang mempunyai pedoman arah kiblat dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.

"Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau mengunakan Lot/Bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom," tandas Adib.

Baca Juga: Tuntut Suharso Monoarfa Turun Jabatan Ketum, Demo di Depan DPP PPP Berujung Ricuh

Load More