SuaraSulsel.id - Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTT membantah pegawai Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang telah menganiaya seorang pengungsi Hassan Reza Haidari asal Afganistan di Kupang pada 24 Juni 2022.
"Kami sudah menjenguk yang bersangkutan dan saat ini (Hassan) sedang dirawat di RS Jiwa setelah kejadian diturunkan di Jembatan Liliba akibat hendak bunuh diri," kata Kakanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur (NTT) Marciana D. Jone di Kupang, Rabu 29 Juni 2022.
Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, katanya, luka yang dialami oleh Hassan, baik di kaki maupun tangan, akibat dia terjatuh setelah menenggak minuman keras pada 22 Juni lalu.
Ia menjelaskan bahwa sebelum mencoba bunuh diri, Hassan pada tanggal 22 Juni mengonsumsi minuman keras dan membuat keributan di salah satu hotel yang digunakan untuk menampung para pengungsi.
Untuk mengantisipasi insiden lebih lanjut dan atas permintaan Hassan, petugas Rudenim terpaksa memindahkannya di hotel yang lain, yang juga menjadi tempat menampung para pengungsi.
Akan tetapi tak berselang lama pihak Rudenim kembali mendapat laporan bahwa Hassan kembali membuat keributan di hotel yang baru tersebut dengan menyerang pengungsi yang lain.
Hassan, kata dia, juga sempat membuat keributan di sekitar hotel. Sehingga membuat warga Kupang yang tinggal dekat dengan penginapan itu terganggu dengan ulah Hassan.
Hassan juga sempat membuat kegaduhan di jalan raya dengan mengancam para pengendara bermotor sehingga sempat terkena pukulan warga yang diganggu oleh Hassan.
Marci menegaskan bahwa Kanwil Kemenkumham tidak membela diri. Namun Indonesia adalah negara hukum sehingga jika tuduhan bahwa petugas Rudenim menganiaya pengungsi Afganistan, maka para pengungsi bisa melaporkan kepada polisi agar diproses hukum.
Baca Juga: Harus Seberangi Pulau untuk Melahirkan, Ibu Ini Lahirkan Anak di Atas Kapal Polisi yang Berlayar
"Kalau terbukti bahwa yang bersangkutan (petugas) menganiaya Hassan maka akan dihukum sesuai dengan aturan," tambah dia,
Kapolres Kota Kupang Kota Kombes Pol. Rishian Krisna B menduga bahwa perbuatan yang dilakukan oleh pengungsi tersebut mulai dari mengonsumsi minuman keras kemudian membuat kegaduhan serta hendak bunuh diri diduga akibat stres.
"Hassan diduga stres karena sudah lama berada di Kota Kupang namun belum ada kepastian negara ketiga yang menerimanya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
-
Gaza Kecil di Kairo: Kisah Pengungsi Palestina Bangkit dari Puing Perang Lewat Kuliner
-
Ahmad Muzani Kerap Beli Sapi Lalu Dilelang hingga Tembus Ratusan Juta, Ternyata Ini Tujuannya
-
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kenapa Abu Vulkanis Bisa Bahayakan Penerbangan?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri