SuaraSulsel.id - Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua memastikan penerapan atau pembelajaran bahasa daerah Jayawijaya, hanya dilakukan untuk siswa kelas I sekolah dasar dan pada tingkatan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo di Wamena, Minggu 26 Juni 2022, mengatakan pembelajaran bahasa daerah pertama ini akan dimulai Tahun Ajaran 2022/2023.
"Jadi ini secara bertahap setiap tahun nanti meningkat, sehingga pada akhirnya empat - lima tahun ke depan seluruh Kabupaten Jayawijaya khusus tingkat PAUD, SD dan SMP sudah seluruhnya terlayani dengan pendidikan muatan lokal bahasa daerah," katanya.
Pada tahun ajaran berikutnya, dinas akan menerapkan pada kelas II sekolah dasar sebab semenjak kelas I mereka sudah mendapat pembelajaran itu.
Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Revitalisasi Bahasa Daerah di Jawa Barat
Sebelumnya pada Jumat (13/5) pemerintah setempat meluncurkan pemberlakuan muatan lokal bahasa daerah untuk diterapkan di sekolah-sekolah pada tahun ajaran baru.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan pengadaan buku muatan lokal bahasa sedang dilakukan, sehingga dalam waktu dekat sudah bisa dibagikan ke sekolah-sekolah.
"Dari hasil komunikasi kami dengan tokoh-tokoh pemerhati pendidikan, dirasa perlu adanya bahasa daerah sehingga kita luncurkan untuk diberlakukan pada tahun ajaran baru," katanya.
Muatan lokal bahasa daerah itu nantinya diajar oleh anak-anak asli Papua dari Jayawijaya.
"Terkait tenaga pendidik, kemarin kita cukup banyak mengangkat guru anak putra daerah, mereka ini bisa membantu proses belajar mengajar nanti," katanya. (Antara)
Baca Juga: Anggota Brimob yang Tewas Dianiaya OTK Akan Dimakamkan di Taman Makam Bahagia Wamena
Berita Terkait
-
Deinas Geley Apresiasi Penggunaan Bahasa Daerah: Kami Termotivasi Masukkannya dalam Muatan Lokal
-
Menjadi Bangsa Merdeka dalam Berbudaya
-
Bahasa Daerah Terancam Punah di Era Globalisasi, Mampukah Kita Selamatkan Identitas Budaya?
-
Canggih! AI Bikin Google Translate Bisa Terjemahkan Bahasa Batak hingga Madura
-
Nadiem Usul Posisi Guru Bahasa Daerah Dibuka untuk CPNS, Terpisah dengan Guru Seni Budaya
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Kondisi Terkini Mira Hayati di Rumah Tahanan Kelas I Makassar
-
Andalan Hati Cetak Lima Sejarah Baru di Pilgub Sulsel 2024
-
BRI Komitmen Membantu UMKM untuk Ekspor dalam Skala Kecil hingga Menengah
-
BREAKING NEWS: Stadion Sudiang Makassar Batal Dibangun Tahun Ini
-
Bupati Terpilih Tana Toraja Terjang Banjir Maros: "Olahraga Sebelum Pelantikan"