SuaraSulsel.id - Salah satu jemaah calon haji asal Kabupaten Gowa hampir gagal berangkat. Kakinya keram dan sakit saat sudah berada di asrama Haji Sudiang.
Ia tiba-tiba tidak bisa berjalan sesaat setelah sampai di asrama Haji. Tim medis lalu menanyakan gejalanya.
Jemaah asal Kabupaten Gowa itu mengaku sakit di bagian kaki beberapa bulan terakhir karena disantet atau diguna-guna. Ia sudah berobat berulang kali secara medis, tapi hasil pemeriksaan semuanya baik.
"Diguna-guna bede. Biasa tiba-tiba sakit dan keram. Berat kalau diangkat. Pas periksa di dokter semua hasil bagus," ujarnya saat ditemui di poliklinik asrama haji, Jumat, 17 Mei 2022.
Tim medis yang memeriksa kondisi pasien seketika heran. Mereka lalu saling bertatapan karena baru pertama kali menemukan ada pasien yang mengaku disantet.
Jemaah yang enggan menyebut namanya itu mengaku tahu diguna-guna setelah berobat ke salah satu dukun. Sebab obat dari rumah sakit tak mempan mengobati kakinya.
"Katanya ada yang iri, ada yang tidak suka jadi dia taruh sesuatu di kakiku supaya saya tidak bisa jalan," ungkap warga Pallangga itu.
Ia mengaku sudah sejak lama ingin berangkat ke tanah suci untuk ibadah haji agar bisa sembuh. Ia rela menunggu hingga 12 tahun agar bisa menunaikan rukun islam tersebut.
Walau merasakan sakit di kaki, ia dinyatakan memenuhi syarat untuk berangkat. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dinas kesehatan, kondisi jemaah tersebut dalam keadaan baik.
Baca Juga: Hari Ini, 2.776 Jamaah Haji Indonesia Berangkat dari Madinah ke Makkah
"Memang kalau dokter yang periksa tidak ada apa-apa tapi sakitnya luar biasa. Ada jam tertentunya kambuh. Biasanya saat mau salat jumat atau jelang maghrib. Tapi insya Allah saya yakin sembuh kalau ke tanah suci," harapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Haji Embarkasi Makassar Muhammad Haskar Hasan mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan. Sesuai prosedur, ia dinyatakan layak untuk berangkat.
"Pasien tercatat di kloter kedua dan dinyatakan memenuhi syarat," ujarnya.
Satu Calon Haji Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Sementara, satu pasien dinyatakan ditunda keberangkatannya hingga hari yang belum ditentukan. Alasannya karena jemaah terkonfirmasi positif Covid-19.
Pasien tersebut harusnya sudah berangkat di kloter pertama pada Jumat, 17 Juni, dini hari. Namun diminta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu hingga lima hari ke depan.
Kementerian agama Sulawesi Selatan sendiri sudah memberangkatkan 393 jemaah calon haji pada kloter pertama. Jemaah dari kota Makassar berjumlah 209, Parepare 61 orang, Soppeng 119 orang dan didampingi empat orang petugas.
Sementara, kloter kedua dengan jumlah yang sama akan berangkat pada Sabtu, dini hari nanti. Jemaah tersebut berasal dari Kabupaten Gowa 195 orang, Sidrap 116 orang dan Maros 78 orang.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Mau Merasakan Serunya Olahraga Padel di Makasar? Ini Lokasinya
-
Jenazah Tukang Ojek Korban Pembunuhan di Puncak Jaya Dipulangkan ke Makassar
-
Truk Rombongan Rambu Solo' Terguling, 8 Nyawa Melayang di Toraja Utara
-
Sekolah Rakyat Makassar: Ketika Anak Orang Kaya Ikut Berebut Pendidikan Gratis
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?