3) Jangan Berfokus Banyak-Banyakan Mahasiswa
Jumlah mahasiswa yang banyak di suatu kampus, memang menjadi harapan banyak pimpinan dan civitas akademika kampus. Banyaknya mahasiswa bisa jadi indikator kebesaran dan popularitas kampus.
Walaupun demikian, Pak Nuh berpesan agar kampus tidak berfokus pada mengejar kuantitas jumlah mahasiswa. Karena kuantitas jumlah, hanyalah salah satu indikator kualitas saja yaitu bersifat input base (masukan).
Kampus juga bisa besar dan populer, jika kualitas lulusannya bagus dan berperan luas di masyarakat. Karena alumni menurut Pak Nuh adalah juru kampanye terbaik. Semakin sukses alumni suatu kampus, maka semakin mudah kampus dikenal masyarakat dan mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas.
“Sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan outcome base (orientasi luaran). Anda boleh mencari mahasiswa dalam jumlah banyak, namun perlu diingat bahwa meningkatkan kualitas juga diperlukan. Promosi oleh alumni, jauh lebih efektif dibandinh baliho,” seru Pak Nuh.
Fokus untuk Memudahkan Masyarakat
Senada, Syarief Oebaidillah selaku Ketua Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan (Fortadikbud) juga membagikan praktik pemberitaan agar kampus bisa viral dan masuk berita nasional yang dapat mendukung penerimaan mahasiswa baru (PMB) di kampus.
Praktik-praktik tersebut diantaranya menjalin kerjasama dengan wartawan dan dapat menyebarkan informasi seperti beasiswa kuliah gratis, prestasi kampus, kolaborasi dengan Dunia Industri (DUDI) dan penemuan-penemuan baru kampus yang bisa menjadi branding bagus bagi kampus.
Pranatha selaku Product Manager SEVIMA, juga mengajak perguruan tinggi agar memberikan sebuah pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat, sehingga dapat membuat image yang positif bagi perguruan tinggi. Salah satu layanan tersebut adalah menyederhanakan administrasi pendaftaran mahasiswa dengan pelayanan One Day Service (ODS) (layanan satu hari).
Sistem Akademik berbasis awan (Siakadcloud) yang telah tersedia di internet, sudah memungkinkan kampus untuk menggelar seluruh administrasi pendaftaran mahasiswa hanya dalam waktu satu hari.
Baca Juga: Perguruan Tinggi sebagai Bentuk Pemersatu Keberagaman Indonesia
Misalnya, pengisian formulir pendaftaran secara online, ujian masuk berbasis komputer, seleksi wawancara melalui video conference, hingga pengumuman secara online.
"Intinya, masyarakat dibuat semudah mungkin untuk memperoleh layanan dari kampus. Baik itu sistem akademik dan pendaftaran mahasiswa baru yang cepat, mudah, dan efisien. Maupun dipermudah untuk memperoleh informasi dan berita-berita baik dari kampus dengan pemberitaan di media massa, layaknya disampaikan Bapak Ketua Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan. Jangan sampai terlalu lama kampus dan mahasiswa, berkutat pada proses administrasi,” pungkas Pranatha.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Bentrok Warga Makassar: Rumah Dibakar, Korban Berjatuhan, Ada Aktor Intelektual?
-
PT Vale Rombak Direksi, Siapa Pengganti Luke Mahony?
-
Kronologi Bek PSM Makassar Victor Luiz Diduga Aniaya Pengendara di Jalan Raya
-
Viral Video Victor Luiz Pukul Pengendara di Makassar: Gara-Gara Klakson?
-
Mahasiswa Tewas Saat Diksar Mapala, Ini Respons Rektor UNG