SuaraSulsel.id - Sepuluh orang yang ditemukan oleh kapal TB Max 05 dan TB Cipta 2002 kini telah berada di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar pada Sabtu (28/5/2022) pukul 18.12 Wita.
Selanjutnya para korban ini akan diserahkan ke pihak keluarga korban.
10 orang ditemukan selamat atas nama Abdullah (35), Saharuddin (64), Muslimin (49), Ahmad Sofi Ramadani (14, Irwan (36), Fatima (60), Nasaranti (30), Nurhasanah (38) , Sarifa (20), Aco Marendeng (32/L).
"Total korban ditemukan selamat hingga saat ini yaitu 17 orang korban selamat dan setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, kemudian akan segera di serahkan kepada keluarga korban," ucap Djunaidi, Kepala Kantor Basarnas Makassar.
Sebelumnya informasi yang didapat oleh pihak Basarnas bahwa Kapal Motor Ladang Pertiwi 02 yang memuat 42 orang ini dikabarkan tenggelam.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (26/5/2022) pukul 13.30 wita, sekitar 10 NM sebelum Pulau Pemantauan di perairan Selat Makassar.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal ini disebut mengalami kecelakaan diduga akibat kehabisan bahan bakar, ditambah lagi dengan cuaca buruk di sekitaran wilayah Sulawesi Selatan pada hari itu.
"Setelah menerima informasi, kami segera memberangkatkan tim rescue berjumlah 40 orang yang terdiri dari 24 orang abk, 12 orang rescuer dan 4 orang potensi sar untuk segera melakukan pencarian terhadap penumpang kapal yang diperkirakan tenggelam di selat Makassar," kata Djunaidi.
Menurut Djunaedi ada sekitar 60 penumpang, namun saat ini berdasarkan dari laporan keluarga korban ada sekitar 43 orang penumpang.
"Sekitar tujuh orang penumpang telah diselamatkan oleh TB Sabang 25 sekitar pukil 03.30 wita. Dan saat ini dalam perjalanan menuju ke Banjarmasin. Dari hasil komunikasi melalui radio kapal, bahwa kapal TB Sabang 25 berhasil kontak dengan TB Max yang membawa 9 orang, dan TB Cipta 2002 membawa 1 orang. Kebetulan kedua kapal tersebut menuju ke Morowali, dan diperkirakan akan singgah di perairan Tanakeke untuk menurunkan korban," paparnya.
Berita Terkait
- 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Profil dan Rekam Jejak Rektor UNM, Diberhentikan Buntut Dugaan Pelecehan
 - 
            
              Sosok dr Abdul Azis: Ketua IDI Makassar yang Meninggal Dunia di Mekkah
 - 
            
              Tak Seperti Bernardo Tavares, Tomas Trucha Ingin PSM Makassar Tampil Menyerang
 - 
            
              Madura United Segera Lupakan Kekalahan, Fokus Benahi Tim Lawan PSM Makassar
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
 - 
            
              Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK
 - 
            
              Tenggelam saat Rekreasi di Air Terjun Kembar, Pemuda Asal Wajo Ditemukan Tak Bernyawa
 - 
            
              PLN Kantongi Hak Tanah PLTU Punagaya Jeneponto untuk Jaga Listrik Sulawesi
 - 
            
              Polda Sulsel Mangkir dari Sidang Praperadilan Buruh Harian