SuaraSulsel.id - Sebanyak 29 persen desa dan kelurahan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) belum tersentuh jaringan seluler. Sehingga menjadi penghambat pembangunan.
"Saya telah berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi Informasi di Jakarta, dan ternyata didapatkan informasi bawah di Sulbar ini hanya 71 persen atau sebanyak 458 desa dan kelurahan dapat mengakses jaringan seluler," kata penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik di Mamuju, Selasa (24/5/2022).
Ia mengatakan, sebanyak 29 persen atau 182 desa dan kelurahan mengalami "Blank spot" atau belum mendapatkan jaringan telekomunikasi dan jaringan seluler.
"Saya sudah berkeliling Sulbar, dan ternyata banyak daerah yang tidak bisa mengakses jaringan seluler. Ini sangat menghambat dan menjadi persoalan pembangunan," katanya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Barat Hari Ini, Selasa 24 Mei 2022
Ia mengatakan, satu-satunya Kabupaten di Sulbar yang wilayahnya mampu merasakan jaringan telekomunikasi atau jaringan seluler, adalah Kabupaten Polman.
Karena kata dia, di daerah itu sekitar 92 persen atau sekitar 150 desanya telah mampu mengakses jaringan telekomunikasi.
"Justru Kabupaten Mamuju sebagai ibu kota Provinsi Sulbar, hanya 55 persen desa dan kelurahannya yang mampu mengakses jaringan seluler," katanya.
Sehingga ia mengatakan, masalah jaringan komunikasi ini akan diselesaikan karena sangat menghambat pembangunan.
Ia meminta, agar pemerintah pusat dapat membantu agar seluruh wilayah desa di Sulbar dapat mengakses jaringan telekomunikasi.
Baca Juga: Sulawesi Barat Minta Rute Penerbangan Langsung Bandara Tampa Padang Mamuju ke Jakarta Dibuka
"Maskapai penerbangan Sulbar belum bisa langsung menuju Jakarta, namun transit di kota Makassar, karena penumpang pesawat sedikit, masih banyak desa juga belum tersentuh jaringan seluler, Sulbar kena dua kali masalah di bidang transportasi dan komunikasi, sehingga masalah ini akan diminta pemerintah pusat membantu mencari solusi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Video Lucas Vazquez Akui Berdarah Sulawesi Barat, Siap Dinaturalisasi
-
Dari Hutan ke Kota Megah: Kontribusi Besar Sulawesi Barat di Balik Kemegahan IKN
-
Majene Memanas: Darurat Demokrasi dalam Budaya Intimidasi Polisi terhadap Mahasiswa
-
Hutan Pinus Lenong di Mamasa, Tempat Kamu Bisa Berwisata Sambil Bersantai
-
Suguhkan Pemandangan Alam, Wisata Buntu Kepa' di Mamasa Jadi Pilihan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024