Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 24 Mei 2022 | 17:46 WIB
Ilustrasi adukan semen (Freepik)

SuaraSulsel.id - Harga satu sak semen di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua kini mencapai angka Rp1,2 juta per sak.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, mahalnya harga semen di Oksibil dikarenakan tingginya biaya transportasi. Apalagi distribusi semen hanya bisa dilakukan melalui jalur udara. Menggunakan pesawat berbadan kecil.

Tingginya harga semen membuat warga di daerah itu cenderung menggunakan kayu untuk kontruksi rumah atau tempat tinggal. Selain hemat biaya, kayu juga cukup berlimpah di wilayah Oksibil.

“Ya kalau semen, memang harganya segitu, itu karena biaya transportasinya juga mahal,” kata Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, Selasa 24 Mei 2022.

Baca Juga: PT Semen Indonesia Tbk Berencana Right Issue, Catat Tanggalnya!

Selain semen, Yan menyebut harga kebutuhan pokok juga melambung di daerahnya. Hal ini dikarenakan pendistribusian kebutuhan pokok dan bahan bangunan ke daerah itu hanya bisa melalui akses udara.

Yan mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Balai Jalan dan Jembatan Papua untuk mempercepat pembangunan Jalan Trans Papua, jalur Pegunungan Bintang-Kabupaten Boven Digoel.

“Kami berharap akses jalan Iwur, Pegunungan Bintang – Waropko, Kabupaten Boven Digoel dapat mempermudah akses kendaraan. Sehingga harga kebutuhan pokok maupun harga bahan bangunan bisa sedikit murah,” ujarnya.

Belum terhubungnya akses Jalan Nasional Trans Papua Pegunungan Bintang – Kabupaten Boven Digul dikarenakan belum ada pembangunan jembatan di sejumlah titik jalan. Kondisi ini juga dibenarkan Bupati Yan.

“Ya kemungkinan ada lebih dari lima sungai yang belum dibangun jembatan. Jika ini sudah terhubung kita berharap truk dari Boven Digul bisa membawa kebutuhan pokok dan bahan bangunan,” tuturnya.

Baca Juga: Delfi Adri Resmi Jabat Pelatih Kepala Semen Padang FC, Hengki Ardiles Asisten Pelatih

Berdasarkan pantauan jurnalis KabarPapua.co saat menelusuri akses Jalan Nasional dari Pegunungan Bintang – Boven Digoel beberapa waktu lalu.

Jalur darat Kabupaten Boven Digoel atau jalan nasional terputus di daerah Kampung Upkin (kampung terakhir), Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel.

Akses jalan ini masih terus dikerjakan oleh pihak kontraktor. Sementara melalui jalur darat Kabupaten Pegunungan Bintang, akses jalan nasional terputus di Distrik Iwur.

Kondisi itu dikarenakan ada sejumlah sungai besar atau biasa disebut oleh warga setempat sebagai ‘Kepala Kali Digul’ belum memiliki jembatan. Belum lagi akses Oksibil-Iwur harus melewati tebing- tebing tinggi.

Sementara kondisi jalan sendiri, ada beberapa bagian jalan yang telah teraspal dan ada juga yang belum teraspal.

Load More