SuaraSulsel.id - Otoritas Portugal pada Rabu (18/5/2022) mengatakan telah mengidentifikasi lima kasus infeksi cacar monyet langka dan layanan kesehatan Spanyol juga sedang menguji 23 dugaan kasus serupa setelah Inggris membuat Eropa waspada terhadap virus tersebut.
Lima pasien di Portugal dari 20 kasus suspek semuanya stabil. Mereka semua laki-laki dan tinggal di daerah Lisabon dan Tagus Valley, kata otoritas kesehatan Portugal.
Otoritas kesehatan Eropa sedang memantau setiap wabah penyakit. Setelah Inggris melaporkan kasus cacar monyet pertama pada 7 Mei dan menemukan enam kasus tambahan di negara tersebut.
Spanyol mengeluarkan peringatan dini yang menyebutkan ada delapan kasus suspek yang sedang dalam pemeriksaan. Angka itu naik menjadi 23 kasus pada malam hari, kata otoritas daerah Madrid lewat pernyataan. Semua kasus masih belum terkonfirmasi.
Cacar monyet adalah infeksi virus langka yang mirip dengan cacar pada manusia, meski lebih ringan, dan pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Jumlah kasus di Afrika Barat meningkat dalam satu dekade terakhir.
Gejala cacar monyet meliputi demam, sakit kepala, dan ruam kulit yang muncul mulai dari wajah sampai ke seluruh tubuh.
Virus tersebut tidak begitu menular di kalangan manusia, kata otoritas kesehatan Spanyol, dan mayoritas orang yang terinfeksi sembuh dalam hitungan pekan, meski terdapat laporan kasus parah.
Empat dari kasus yang ditemukan di Inggris memperkenalkan dirinya sebagai gay, biseksual atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria lain, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Menurutnya, bukti menunjukkan kemungkinan terjadi penularan di masyarakat.
Baca Juga: Infeksi Cacar Monyet Langka Terdeteksi
Surat kabar El Pais, yang mengutip kepala kesehatan masyarakat di daerah Madrid, Elena Andradas, melansir bahwa "22 dari 23 kasus suspek dilaporkan telah berhubungan seks dengan pria lain dalam beberapa pekan belakangan."
Otoritas kesehatan DGS Portugal tidak merilis informasi apapun mengenai orientasi seksual pasien cacar monyet atau pasien suspek.
Kedua negara itu memberi peringatan kepada profesional kesehatan supaya mengidentifikasi kemungkinan kasus lainnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada! Wabah Mpox di Afrika Tidak Terkendali, 1.100 Orang Tewas
-
Waspada! Cacar Monyet Melonjak di Australia, Total 737 Kasus
-
Monkeypox Merebak di Afrika, Apa Vaksin Mpox Aman untuk Anak?
-
Jumlah Kasus Cacar Monyet di Filipina Naik, Menteri Kesehatan Bilang Begini
-
5 Pertanyaan Seputar Vaksin Mpox: Bisa Dapat di Mana dan Untuk Siapa?
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
-
Profil dan Kekayaan Abdul Halim Iskandar, Saudara Cak Imin yang Diduga Terlibat Korupsi
Terkini
-
Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025, BRI Siap Proaktif dalam Pelayanan Haji
-
Pimpin PERBANAS, Hery Gunardi Siap Perkuat Industri Perbankan Nasional
-
SPMB 2025 Sulsel: Kuota Domisili Berkurang, Afirmasi Ditambah
-
Tembok yang Membelah Semangat Unhas
-
Tambang Emas di Luwu, Gubernur Sulsel: Jangan Sampai Rakyat Hanya Jadi Korban