Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 17 April 2022 | 10:37 WIB
Ketua RT bukan beragama Islam menghadiri acara Salat Subuh Berjemaah di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu 17 April 2022. Acara ini dirangkaikan dengan koordinasi Ketua RT dan RW di Kota Makassar [SuaraSulsel.id/istimewa]

SuaraSulsel.id - Berbeda keyakinan bukan menjadi penghalang bagi sejumlah Ketua RT dan RW ikut membangun Kota Makassar. Bersatu dalam perbedaan dan toleransi dalam beragama. Bersama memajukan kota. Dengan silaturahmi dan kekompakan bekerja.

Hal tersebut tampak saat Pemerintah Kota Makassar menggelar acar salat subuh berjemaah di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu 17 April 2022.

Sejumlah Ketua RT dan RW hadir mengambil saf atau deretan dalam jemaah salat. Menyimak tausiah ulama dan arahan Wali Kota Makassar. Dalam rangka membangun Kota Makassar.

“Berada di sini tentu tidak mudah. Ada yang menggerakkan hati untuk ikut dalam siraman rohani ini. Selain fungsi dan tugas kami memang sebagai pelayan masyarakat, kami non muslim juga sangat menghargai ibadah yang berlangsung," ujar Thabita, Ketua RT di Kelurahan Manggala.

Baca Juga: Aksi Bejad RM Terhadap Dua Santriwati di Bawah Umur Dilakukan di Rumahnya, Ini Pengakuan Suripno Ketua RT 26 Balikpapan

Thabita Kombongtila merupakan Ketua RT 9 RW 9 Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Ketua RT yang beragama non muslin. Menghadiri acara Ketua RT dan RW yang diawali dengan salat subuh berjemaah.

“Luar biasa sekali salat subuh berjemaahnya. Pesannya dapat yakni bagaimana kita bersama dan bersatu padu menjaga juga memajukan Makassar. Sekali lagi perbedaan bukan penghalang. Kami siap membantu pemerintahan Danny-Fatma," ujarnya.

Makassar salat subuh berjemaah dilaksanakan tiap hari Minggu. Kemudian diisi oleh tausiah oleh empat ulama. Sekaligus juga dihadirkan qori terbaik untuk melantunkan ayat suci Alquran.

Acara ini juga dimanfaatkan semua Ketua RT dan RW di Kota Makassar saling berkoordinasi di akhir pekan. Bertemu Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Bagi Ketua RT dan RW yang beragama non muslim disediakan tempat khusus. Mereka tidak ikut salat berjemaah. Tapi hadir untuk mendengarkan arahan Wali Kota Makassar dan pesan-pesan positif dalam membangun Kota Makassar.

Baca Juga: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Cimahi Malah Bikin Ketua RT dan RW Bingung, Ini Penyebabnya

Load More