SuaraSulsel.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax (RON 92) membuat pengendara beralih ke jenis bahan bakar lainnya.
Pengendara ramai-ramai lebih memilih pertalite yang lebih murah dibanding Pertamax. Kenaikan harga untuk Pertamax yang berlaku mulai hari ini dinilai cukup membebani konsumen.
Di Kota Makassar misalnya, antrean panjang kendaraan roda empat sudah terjadi di sejumlah SPBU sejak Jumat, 1 April 2022. Puluhan kendaraan berjejer rapi mengantre mengisi pertalite di dispenser bahan bakar.
Ibnu Arsyad (43), salah satu pengendara roda empat mengaku selama ini menggunakan Pertamax. Selain karena bagus untuk mesin kendaraan, harganya juga masih terjangkau.
Namun sejak harga Pertamax naik, ia terpaksa beralih ke Pertalite. Ia mengaku disparitas harga sebelumnya dan yang sekarang sangat jauh.
"Tinggi sekali naiknya. Kemarin kan kalau isi Pertamax Rp250 ribuan sudah lumayan hampir full tanki, sekarang cuma dapat berapa liter saja," ujarnya saat ditemui di SPBU Sultan Hasanuddin.
Pegawai BUMN itu mengaku kenaikan Pertamax sangat mencekik. Sebelumnya, harga pertamax hanya Rp9.200 kini Rp12.750.
"Kalau mampu, sebenarnya saya mampu tapi kan kebutuhan kita bukan hanya di bahan bakar. Apa-apa sekarang naik. Bahan dapur saja naik," keluhnya.
Ibnu berharap kenaikan harga Pertamax tak berpengaruh terhadap kendaraan roda empat. Artinya, pengendara roda empat dengan spesifikasi apapun tetap diizinkan untuk beralih ke Pertalite.
"Awalnya isu kenaikan BBM ini kita tidak terlalu tanggapi karena kita pikir hanya akan naik Rp500,- atau Rp1000 ribu. Ternyata sangat-sangat membebani," ujarnya.
Sementara, Ranti, salah satu pegawai SPBU mengaku antrean kendaraan untuk mengisi bahan bakar pertalite sudah terjadi sejak Jumat pagi. Pengendara mobil banyak yang mengisi pertalite.
Kondisi terbalik malah terjadi di dispenser mesin bahan bakar Pertamax. Sejak pagi, kata Ranti, tak ada lagi yang mengisi Pertamax.
"Kalau Pertamax terakhir kemarin malam banyak pengendara yang isi. Sejak dari pagi ini belum," ujarnya.
Ranti mengaku pihaknya sudah menerapkan harga baru untuk Pertamax sejak Jumat pagi. Hal tersebut sesuai edaran dari Pertamina.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali menambahkan kenaikan harga Pertamax di wilayah Sulawesi mulai berlaku tanggal 1 April 2022, pukul 00.00 waktu setempat. BBM Non Subsidi Gasoline RON 92 Pertamax ini disesuaikan harganya menjadi Rp12.750 per liter di Sulawesi, dari harga Rp 9.200 per liter.
Berita Terkait
-
Alternatif Scoopy tapi Harga Mulai Rp7 Jutaan: Simak Fakta Penting Yamaha Fino 2018
-
Niat Mau Beli Suzuki Fronx Hybrid, Amankah Diisi Pertalite? Begini Penjelasannya
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Naksir Kia Picanto Bekas? Kepoin Dulu Taksiran Ongkos Bensin, Harga, Spesifikasi dan Pajaknya
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
1.000 Relawan BUMN Dikerahkan Danantara dan BP BUMN ke Wilayah Bencana di Pulau Sumatra
-
Kunjungi Lokasi Bencana di Bener Meriah Aceh, Jusuf Kalla Janji Kirim Bantuan
-
Ini Daftar Daerah di Sulsel dengan Tingkat Kehamilan Anak Tertinggi
-
Kejaksaan Periksa Anak Buah Tito Karnavian: Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar
-
Ledakan Guncang Kafe di Makassar, Ini Dugaan Awal