SuaraSulsel.id - Pedagang minyak goreng curah di pasar Terong, Kota Makassar terpaksa berhenti menjual. Toko harus ditutup. Karena sudah sepekan terakhir, toko tidak mendapat pasokan minyak goreng dari distributor.
SuaraSulsel.id sempat menelusuri minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional, di Kota Makassar. Salah satunya adalah Toko Terong di Pasar Terong, Kota Makassar.
Toko khusus penjual minyak curah tersebut ternyata sudah tutup sejak pekan lalu. Distributor disebut sudah sepekan tidak menyuplai minyak.
"Tidak ada minyak masuk. Sudah satu minggu lebih tutup begitu," kata Sahabuddin, salah satu penjual, di samping toko tersebut.
Toko Terong mendapat suplai minyak dari PT Smart. Perusahaan ini sebelumnya sudah dicabut izin operasionalnya oleh kepolisian karena menimbun dan menyelewengkan puluhan ton minyak pada bulan Februari lalu.
"Kalau soal kenapa tidak ada minyak masuk, saya tidak tahu. Tapi masih ada datang tanki minggu lalu cuma langsung habis," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan pedagang lainnya, Ekawati. Ia mengaku sudah dua pekan terakhir tidak menjual minyak curah.
"Tidak ada minyak curah masuk. Terakhir saya dapat hanya lima liter. Dibatasi," ujarnya.
Ekawati terpaksa menjual minyak kemasan. Stoknya pun dibatasi oleh distributor. Hanya dua kardus untuk setiap pedagang.
Baca Juga: Bintang Film Penyalin Cahaya Lutesha Sadhewa Menikah dengan Arswandaru
Harga minyak kemasan juga melambung tinggi. Rp60 ribu per dua liter.
Merk minyak kemasan yang dijualnya pun masih cukup awam di pasaran. Seperti Bulan Sabit, Fitri, Resto, dan lain-lain.
"Ini kita ambil Rp55 ribu dari distributor, kita jual Rp60 ribu. Tapi ini bukan minyak curah," tambahnya.
Ekawati mengaku tidak tahu alasan kenapa minyak curah hilang. Namun, mereka tak mendapat suplai dari distributor sejak subsidi minyak dicabut pemerintah.
"Dulu minyak curah yang banyak, minyak kemasan yang hilang. Sekarang minyak kemasan banyak, minyak curah yang hilang. Saya juga tidak tahu karena distributor hanya bilang tidak ada stok," keluhnya.
Masalah yang sama dihadapi pedagang eceran di Pasar Pabaeng-baeng, Kota Makassar. Mereka sudah hampir dua pekan tak menjual minyak.
"Biar di penjual manaki cari (minyak curah) di pasar ini tidak ada yang jual. Semua jual minyak kemasan," kata salah satu pedagang, Asriani.
Kata Asriani, ia selama ini punya pelanggan tetap yakni penjual gorengan. Namun karena minyak curah susah didapat, penjual gorengan pun terpaksa berhenti menjual.
"Karena kalau mau pakai minyak kemasan untuk jual gorengan setengah mati kasihan. Jadi selama tidak ada minyak curah masuk, dia juga tutup gerobak," ungkap Asriani.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
Pilihan
-
Dua Raksasa Properti Jepang Kajima & Mitsubishi Dikabarkan Incar Saham Diamond Citra Propertindo
-
Penonton Kecewa! Kelme Telat Kirim, Persib Main Laga Penting Tanpa Jersey Anyar
-
Momen Kapal Tentara China Hancurkan Sekutu Sendiri saat Kejar Pasukan Filipina
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Besar Terupdate Agustus 2025
-
9 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB Termurah Agustus 2025
Terkini
-
Jadwal Operasi Gratis Celah Bibir dan Lelangit di RSKD Gigi dan Mulut Sulsel
-
Gubernur Sulsel Dampingi Titiek Soeharto Kunker di BPPMHKP Makassar
-
Cinta Buta atau Hamil Duluan? Dispensasi Nikah di Gorontalo Jadi Alarm Darurat!
-
Menhub: Water Aerodrome Sulsel akan Jadi Tonggak Baru Transportasi Nasional
-
Pengemudi Ojek Online Dapat Pelatihan Safety Riding