Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 19 Maret 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi penganiayaan. (Unsplash/Ari Spada)

SuaraSulsel.id - Di media sosial beredar video dua gadis yang diketahui berasal dari Jeneponto adu jotos. Video 29 detik tersebut mempertontonkan gadis remaja berjilbab biru yang dibalut seragam sekolah corak batik dan rok biru sedang beradu mulut.

Ia diketahui menantang gadis remaja kaos hitam dengan celana leging warna merah muda. Dan mirisnya gadis yang ditantang itu adalah siswa sekolah dasar (SD)

"Mannukare lamallaka,"ucap remaja yang belum diketahui identitasnya didalam video tersebut.

Aksi saling tunjuk pun terjadi. Tak hanya saling tunjuk, kedua gadis remaja itu pun saling menjambak rambut hingga adu jotos. Mirisnya, aksi perkelahian tersebut malah direkam oleh siswa lainnya bukan dilerai.

"Sessaji....sessaji, Matemi deng, matemi deng," ucap salah satu penonton didalam video itu.

Video kiriman dari akun instagram milik @makassar_.info itu pun mendapat beragam komentar dari para warganet .

"Seperti akun ig @andialifrnr_Gaspoll????????. Lain lagi dengan ig @hasbulla_hatta dengan komentar;masalah cowok lg kaya'nya,"tulis di kolom komentar

Video yang tersebar tersehut telah ditonton sebanyak 1.711. Dari hasil penelusuran kabarmakassar.com – jaringan suara.com, salah satu gadis remaja yang terlibat adu jotos adalah pelajar asal Sekolah SMP Negeri 1 Kelara.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Kelara, Karaeng Baso.

"Ya, memang benar itu siswi kami yang duduk di bangku kelas IX atau kelas 3," ucapnya saat dikonfirmasi via telepon oleh tim kabarmakassar.com, Sabtu (19/03).

Insiden kekerasan itu disebut terjadi di depan Puskesmas Tolo, Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada hari Rabu, 16 Maret 2022 lalu.

"Ada beberapa penyebab sehingga perkelahian terjadi. Ada yang bilang soal cowok, ada yang bilang soal chat di WhatsApp," jelasnya.

Menurutnya kasus tersebut sudah selesai saat ditangani guru BP. Untuk lawannya sendiri itu adalah anak SD dari Paitana," akunya.

Terkait sanksi yang diberikan, Baso mengungkapkan, pihak sekolah hanya memberi peringatan. Sementara itu, Kapolsek Kelara Iptu Sukhardi, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait aksi adu jotos tersebut.

"Benar, anak itu berasal dari SMP 1 Kelara namun hingga saat ini kami belum mendapatkan aduan yang masuk," tukasnya.

Load More