SuaraSulsel.id - Nelson Sarira, warga Toraja Utara, Sulawesi Selatan, selamat dari pembantaian OPM di Kabupaten Puncak, Papua. Nelson menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya. Trauma masih nampak jelas di raut wajahnya.
Ia mengaku sempat bersembuyi selama dua hari. Sebelum dievakuasi oleh tim penyelamat pada 5 Maret 2022 lalu.
Nelson tiba di kampung halamannya, di Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara pada Selasa, 15 Maret 2022 pagi. Ia disambut dengan tangis haru oleh keluarganya.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Nelson sempat disambut dengan arak-arakan oleh kerabat keluarganya. Di mobil juga terpajang spanduk bertuliskan "selamat datang pejuang komunikasi".
Baca Juga: Dua Warga Tewas Ditembak di Yahukimo Papua, TPNPB-OPM Beri Peringatan Keras ke TNI-Polri
Nelson mengaku masih merasakan nyeri di bagian belakang saat ini. Ia terluka karena menjatuhkan diri ke jurang sedalam 300 meter untuk bersembunyi.
Kata Nelson, KKB sempat mencarinya saat delapan temannya sudah dibantai. Ia kemudian lari bersembunyi ke semak-semak. Sebelum menjatuhkan diri ke jurang.
"Tidak ada pilihan. Saya di dalam jurang itu dua hari, dua malam. Saya kirim pesan lewat video minta tolong dijemput," katanya.
Nelson mengaku memberanikan diri naik ke permukaan karena bisikan gaib. Saat itu, seperti ada yang membisiknya kapan waktu untuk tetap bersembunyi dan kapan naik.
"Saya seperti ada yang bisiki, kamu harus naik ke atas atau dibisiki lagi di situ sembunyi dan diam," jelasnya.
Baca Juga: Andi Sudirman Serahkan Tanah Dan Air Untuk IKN Nusantara Dalam Wadah Berbungkus Kandaure
Nelson menceritakan, delapan orang temannya dibantai pada 2 Maret lalu sekitar pukul 03.00 wit, dini hari. Ada sekitar 10 orang pelaku.
Para karyawan yang sedang tertidur lelap dijejer satu per satu sebelum kepalanya ditebas menggunakan kapak dan parang. Ia bersyukur masih sempat melarikan diri walau sempat dikejar oleh OPM.
Yang paling menyakitkan, kata Nelson, adalah saat melihat temannya bernama Bona dibantai. Bona adalah karyawan yang pertama kali mengajarkannya soal penggunaan CCTV di tower.
Termasuk bagaimana tanda meminta tolong lewat CCTV saat sedang berada di kondisi darurat. Kejadian itu sendiri berhasil diketahui dari rekaman CCTV milik PT Palaparing Timur Telematika.
Nelson melambaikan tangannya di CCTV meminta bantuan. Namun karena berada di daerah terpencil, gambar rekaman baru sempat terbaca pada sore harinya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati
-
Momen Menyayat Hati: ODGJ Antar Jenazah Sahabat ke Pemakaman
-
Parkir Berbayar di Masjid Al Markaz dan Masjid Raya Makassar Jadi Sorotan, Ini Klarifikasi Perumda
-
Prabowo Izinkan Kegiatan di Hotel, Pemprov Sulsel: Anggarannya Sudah Tidak Ada!
-
Tragis! Nenek dan Cucu Tewas Terjebak Kebakaran Hebat di Makassar