SuaraSulsel.id - Warga di Dusun Benteng, Desa Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat dihebohkan dengan semburan lumpur yang terjadi di belakang rumah warga. Bentuknya seperti air yang sedang mendidih.
Dalam video yang beredar luas di media sosial pada Sabtu 5 Maret 2022, air berwarna hitam itu menyembur deras dari dalam tanah setinggi satu meter. Semburan itu muncul setelah warga melakukan pengeboran untuk pembuatan sumur.
Namun saat tanah baru dibor sekitar 15 meter, semburan air langsung muncul dengan kuat. Warga kemudian menghentikan pengeboran dan melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat.
Pakar Geologi Universitas Hasanuddin Prof Adi Maulana mengatakan fenomena ini disebut dengan mudspot. Penyebabnya karena ada tekanan gas yang terjebak di dalam tanah.
Baca Juga: Tradisi Mandi Lumpur di Bali Setelah Nyepi Bertujuan Menetralisir Sifat Buruk
"Gas itu metana yang bercampur dengan air sehingga ada luapan lumpur," kata Adi saat dikonfirmasi, Minggu, 6 Maret 2022.
Adi menjelaskan jika suhu lumpur ini tinggi dan banyak mengandung belerang, maka ada aktifitas magma seperti gunung api di dalamnya. Yang dikhawatirkan, fenomena ini sama seperti yang terjadi di Sidoarjo atau yang dikenal dengan lumpur Lapindo.
"Tapi kalau suhunya normal, berarti tidak terkait dengan kegiatan magmatisme. Fenomena ini banyak terjadi di Indonesia, seperti Purwokerto dan Lampung," jelasnya.
Adi menambahkan fenomena ini bisa saja terjadi di Mamuju tengah karena daerah itu terindikasi punya kandungan hidrokarbon. Seperti rembesan gas dan minyak. Hal tersebut masih dianggap normal jika suhu lumpurnya tidak panas.
"Dan yang perlu diantisipasi adalah daerah tersebut harus disterilkan dari aktivitas manusia. Untuk memitigasi korban. Karena lahan di sekitarnya jadi tidak stabil karena bercampur dengan air," tukasnya.
Baca Juga: Dijanjikan Kerja di Hotel, TKI Indonesia Malah Jadi PRT di Malaysia
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah Bahtiar menambahkan semburan lumpur mulai menurun pada Minggu pagi. Polisi juga sudah memasang Police Line. Karena daerah itu ramai didatangi warga.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Apakah Lumpur Lapindo Benar-Benar Berhenti?
-
Kondisi Lumpur Lapindo Kini, Konten Kreator Ini Ungkap Kengeriannya: Seseram Ini
-
Aksi Lumpur-lumpuran Gibran di Lokasi Banjir Disamakan dengan Jokowi: Gorong-gorong Part 2
-
Demi Atasi Banjir, Ketua DPRD DKI Ingin Jakarta Tiru Kuala Lumpur Bangun Terowongan Air
-
Bye-Bye Jerawat! 4 Langkah Mudah Pakai Clay Mask untuk Kulit Mulus
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia