SuaraSulsel.id - Video anak 10 tahun meninggal usai ditolak Rumah Sakit Angakatan Laut (RSAL) Merauke viral di media sosial.
Akun media sosial kaka_tua menyebarkan video 2 menit 50 detik. Berisi seorang pria marah-marah. Tidak terima anaknya meninggal dunia. Sementara tenaga medis terlihat terdiam.
Mengutip Kabarpapua.co -- jaringan Suara.com, pria tersebut terus marah karena menganggap tenaga medis di RSAL Merauke tidak tanggap terhadap kondisi pasien. Sehingga nyawanya pasien tertolong.
Pria dengan akun kaka_tua rupanya keluarga korban yakni Norbet Tebai.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Norbet menuntut keadilan atas kejadian yang menyebabkan Adriana Mahuze (10 tahun) meninggal dunia. Sebab, dia menilai RSAL tersebut mementingkan administrasi dibandingkan pelayanan terhadap pasien.
“Saya akan kawal persoalan ini sampai selesai,” tegas Norbet Tebai.
Kronologi Kejadian
Norbert Tebai mengatakan, kejadian bermula saat pasien Adriana Mahuze mengalami sesak nafas. Lalu dibawa dari rumah di Kompleks Pintu Air ke RSAL dengan menumpang mobil pikap, pada Jumat 25 Februari 2022 pukul 19.00 WIT.
Ketika sampai di RSAL, pasien diarahkan oleh tenaga medis untuk dibawa ke RSUD Merauke. Namun, belum sampai ditangani oleh tenaga medis di RSUD Merauke, murid SD ini meninggal dunia.
Baca Juga: Posisi Parkir Mobil di Video Ini Viral dan Bikin Warganet Mikir Keras
“Intinya kami akan mengawal masalah ini, kalau memang tidak ditangani baik saya akan viralkan kembali,” ancam Norbet Tebai kepada wartawan di RSAL Merauke, Sabtu 26 Februari 2022.
RSAL Klaim Tindakan Tenaga Medis Sesuai SOP
Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Merauke, Nursito menilai SOP atau standar operating procedure RSAL sudah sesuai. Hanya saja ada kelemahan dalam sistem pelayanan.
Saat itu, kata Nursito, hasil pemeriksaan cepat tenaga medis disimpulkan kondisi anak tidak stabil dan membutuhkan dokter spesialis. Sementara RSAL tidak ada dokter spesialis anak. Sehingga mengarahkan ke RSUD Merauke.
“Karena di RSAL tidak ada dokter spesialis anak dan untuk mempercepat penanganan pasien tersebut, tenaga medis kami mengarahkan keluarga pasien untuk ke RSUD Merauke, karena di sana ada dokter anak, dan jaraknya juga dekat. Kurang 100 meter dari RSAL ke RSUD Merauke,” ungkap Nursito, Sabtu 26 Februari 2022.
Nursito mengaku telah bertemu dengan pihak keluarga. Bahkan kasus ini dalam proses.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Pemprov Sulsel Kerahkan Tim Kesehatan ke Sumatera, Ratusan Korban Bencana Terlayani
-
Pemprov Sulsel Tanda Tangani Kontrak Preservasi MYC Paket IV dan V Rp1 Triliun untuk 500 Km
-
Gubernur Sulsel Update Penanganan Tim Medis di Sumatera: Evakuasi Pasien Berlangsung Intensif
-
Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Keuangan Rp 10 M di Peresmian Kolam Labu Bentenge Bulukumba
-
Jufri Rahman Apresiasi Peran Vital Bank Indonesia Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Sulsel