SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Ariaty Puspasari Abady di Makassar, pada Selasa (22/2/2022) menyatakan bahwa berkenaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), pihaknya akan kembali menghidupkan bank sampah sebagai upaya mengatasi tingginya volume sampah di Kota Makassar.
Dikutip dari kantor berita Antara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar mencatat sekitar 300 unit bank sampah aktif tersisa dari 1.000 unit bank sampah yang pernah dimiliki Kota Makassar.
"Kami akan mendorong camat dan lurah untuk bisa menghidupkan kembali bank sampah yang sebelumnya sudah hadir. Dulunya banyak sekali, hampir 1.000 tetapi sekarang ini tinggal 300 unit," ungkap Puspa.
Oleh karena itu, DLH Makassar siap memfasilitasi masyarakat atau wilayah yang ingin mengembangkan kembali bank sampah atau bahkan membangun bank sampah baru.
Baca Juga: Selain Suplai Kebutuhan Isi Ulang Baterai Kendaraan Listrik, Pertamina Siapkan Green Energy Station
"Simpulnya ada di pemerintah kecamatan dan kelurahan karena itu di wilayah pembinaannya. Untuk memfasilitasi kami bisa, tapi lebih ke wilayah," tambah Puspa.
Berdasarkan hasil kajian terakhir DLH Makassar, setiap orang di Makassar menghasilkan 0,6 kg sampah per hari. Sehingga jika ditotal dengan jumlah penduduk Kota Makassar yang mencapai 1,5 juta jiwa, maka volume sampah penduduk Kota Makassar sebanyak 1.100 ton per hari.
Sementara DLH Makassar menyebutkan bahwa bank sampah yang aktif saat ini mampu mereduksi sampah hingga 200 ton per hari.
"Itu baru sekitar 300 bank sampah yang aktif, kalau seribu bank sampah aktif, maka bisa dibayangkan kita bisa mereduksi sampah jauh lebih banyak lagi," ujar Puspa.
Sekitar 300 unit bank sampah tersebut disebut masih aktif melakukan transaksi di bank sampah induk/pusat yang ada di Toddopuli, Makassar.
Baca Juga: Gojek-TBS Electrum Uji Coba Komersial Sepeda Motor Listrik bersama Pertamina, Gogoro, dan Gesits
Lebih jauh, Puspa menjelaskan bahwa permasalahan sampah begitu kompleks, terlebih pada sampah rumah tangga yang juga banyak menghasilkan sampah makanan, sedangkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dianggap bukan menjadi tempat pembuangan sisa makanan.
Sampah makanan tidak layak untuk dibuang ke TPA tetapi masih perlu dilakukan pengelolaan, seperti bisa dijadikan kompos, biodigester atau bahan untuk makan maggot.
"Jadi itu memang pekerjaan rumah kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi kita bicara juga partisipasi masyarakat, karena urusan sampah ini tidak akan selesai jika dari sumber sampahnya sendiri tidak dikelola dengan baik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Warga Bisa Cek Udara Jakarta, Pemprov Sediakan Data Real-Time dari 31 Stasiun Pemantau
-
Dear Warga Jakarta: Awal 2025 Pemprov Bakal Terapkan Retribusi Sampah, Segini Biayanya!
-
Jababeka Dukung Pendirian Bank Sampah Mekarwangi di Desa Harjamekar Cikarang
-
Koleksi Mobil dan Motor Andi Seto Gadhista Asapa Calon Wali Kota Makassar
-
Pegadaian dan Persit KCK PCBS Kopassus Kolaborasi Luncurkan Program Bank Sampah untuk Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
Terkini
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan