Sementara itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura dalam siaran persnya ke media, menyatakan sikap agar masyarakat menghargai tugas jurnalistik, termasuk kepada jurnalis perempuan yang rentan mendapatkan kekerasan.
Ketua AJI Jayapura, Lucky Ireeuw menjelaskan, AJI Jayapura mengecam masih adanya kata berbau seksual bagi jurnalis perempuan.
“Hal ini menunjukkan masih adanya stigma kaum perempuan di tanah Papua “terbiasa” atau bisa mendapatkan kekerasan seksual baik verbal maupun non verbal,” jelasnya.
Untuk menindaklanjuti pelecehan seksual secara verbal yang dialami jurnalis perempuan saat meliput sidang dakwaan terhadap VY ini, AJI Jayapura dalam rilisnya menuliskan, pihaknya akan berkomunikasi dengan lembaga Perkumpulan Bantuan Hukum Pers di Tanah Papua.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Misteri Kematian Mahasiswa UNG Saat Diksar: Kuburan Digali, 8 Sampel Diambil
-
Edukasi ABCDE: Cara Mudah Kenali Gejala Kanker Kulit Sejak Dini
-
Warga Samalona Hemat Rp2,7 Juta per Bulan Berkat SuperSUN
-
Dulu Dipenjara, Sekarang Jadi Juragan Kosmetik Ilegal! Influencer Ini Kembali Berulah
-
Mamuju Diterjang Banjir! BPBD Sulbar Siagakan Tim Reaksi Cepat