Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 20 Februari 2022 | 13:41 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. [Hops.id/Instagram/@ganjarpranowo]

Keunggulan Mas Ganjar juga memiliki kader militan yang kuat di tingkat arus bawah.

PDIP pada pemilu 2024 akan meraup suara besar dan berdampak terhadap perolehan suara legislatif baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kotamadya.

Dan, Megawati kemungkinan tidak memilih Puan Maharani sebagai capres.

“Saya kira jika Puan sebagai Ketua DPR RI dipilih sebagai capres dipastikan babak belur juga tidak dipilih oleh simpatisan dan kader PDIP sendiri juga karena ratingnya saja masih di bawah satu persen, ” katanya menjelaskan.

Baca Juga: TRUTH Desak Kepala Daerah Buka-bukaan Soal Dana BPO, Sebut Gubernur Banten Hingga Anies Baswedan

Pengalaman itu, kata dia, Megawati memilih Jokowi sebagai capres, karena angka survei cukup tinggi, sehingga PDIP memenangkan Pemilu 2014.

Kemungkinan besar Puan Maharani nantinya menggantikan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

Adapun, pendamping capres bisa saja diduetkan dengan Ganjar – Erick Thohir maupun Ganjar – Sandiaga Uno.

Ganjar Pranowo juga tentu akan mendapatkan dukungan dari Joko Widodo sebagai “king maker” yang memiliki pengaruh besar untuk memenangkan pada Pilpres 2024.

Bahkan, ‘king maker’ itu cukup kuat dengan suara Jokowi efek dapat berpotensi melebihi politikus-politikus kawakan seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Bukannya Pilih Anak Sendiri, Pengamat Justru Prediksi Megawati Pilih Sosok Ini Sebagai Capres PDIP 2024

Dimana suara Jokowi efek yang memiliki ribuan relawan dari berbagai kalangan non partai politik cukup militan.

Load More