SuaraSulsel.id - Provinsi Sulawesi Utara mengekspor tepung kelapa sebanyak 77,7 ton ke Rusia di akhir Januari 2022.
"Tepung kelapa sebanyak 77,7 ton ini mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 157.350 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin di Manado, Rabu 9 Februari 2022.
Darwin mengatakan Rusia sudah menjadi negara potensial tujuan ekspor tepung kelapa asal Sulawesi Utara.
"Setiap bulan pasti ada kegiatan ekspor produk turunan kelapa yang satu ini ke Rusia," katanya.
Baca Juga: Anggota DPRD Sulawesi Utara Balas Kritik MUI Soal Museum Holocaust: Kita Negara Pancasila
Sehingga, kata Darwin, kualitas dan kuantitas produk harus diperhatikan oleh pengekspor.
"Jangan sampai mengecewakan pembeli, karena kepercayaan itu sangat penting," jelasnya.
Pemerintah, katanya, akan terus berupaya mencarikan pasar baru untuk komoditas unggulan Sulawesi Utara.
Tahun ini, katanya, pemerintah akan membawa semua komoditas unggulan Sulawesi Utara dalam semua ajang pameran baik tingkat nasional maupun internasional.
Ikan Tuna
Baca Juga: Haikal Hassan soal Kontroversi Berdirinya Museum Yahudi di Indonesia: Lucu dan Kocak Sekali
Provinsi Sulawesi Utara mengekspor ikan tuna segar ke Thailand, menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi di awal tahun ini.
"Ikan tuna segar yang diekspor ke Thailand kali ini sebanyak 163 kilogram (kg) dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 1.308 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Kamis 10 Februari 2022.
Dia mengatakan kalau dilihat dari volume dan nilai memang masih kecil jika dibandingkan dengan komoditas unggulan Sulut lainnya seperti turunan kelapa, namun pasar ini harus dijaga dengan baik.
Dia mengatakan pasar Thailand memang saat ini bukan hanya membeli produk perikanan saja, namun juga turunan dari kelapa.
"Saya harap pengekspor akan tetap menjaga pasar agar tidak berhenti membeli produk unggulan asal Sulut," jelasnya.
Untuk mendapatkan pasar internasional dalam menjual produk Sulut memang cukup sulit, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik," jelasnya.
Ia menjelaskan pemerintah akan terus mencari pasar baru untuk komoditas unggulan Sulut baik produk perikanan, pertanian dan perkebunan.
"Kami tidak henti-hentinya membawa semua produk unggulan daerah dalam setiap kesempatan pameran baik nasional maupun internasional," jelasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Kisah Pilu Bahasa Ponosakan: Dari Bahasa Daerah Menuju Bahasa yang Hilang
-
Wanita Tuna Rungu Dinobatkan Jadi Miss Afrika Selatan, Kemenangannya Penuh Kontroversi
-
Sarwendah Terciduk Bikin Bekal untuk Ruben Onsu meski Lagi Proses Cerai, Menunya Sebergizi Ini
-
Ulasan Novel 'On the Bright Side', Belajar Adaptasi di Sekolah Umum
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Rupiah Lagi-lagi Perkasa Imbas Yield Obligasi AS Anjlok
-
Harga Emas Antam Naik Drastis, Hampir Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
-
Tepok Jidat! Arab Saudi Kuat Banget, Timnas Indonesia Bisa Menang Nggak?
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
Terkini
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024
-
Timses Calon Bupati Luwu Timur Terjaring Razia Narkoba di Makassar
-
Siswa Tuna Rungu di Makassar Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru