SuaraSulsel.id - Lembaga Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI) menggelar bedah buku mengangkat seorang tokoh bernama Muhammad Adnan Arsal.
Adnan Arsal dijuluki Panglima Damai Poso, ditulis Khoirul Anam, lalu diterbitkan PT Elex Media Komputindo, Gramedia pada Juni 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Buku ini hanya menggunakan konflik Poso sebagai latar belakang. Untuk menjelaskan bahaya paham ekstrimisme beragama. Tapi, nilai tokoh dari buku ini, adalah pentingnya menjaga perdamaian. Kalau konflik sudah datang, itu tugas kita untuk mendamaikan," ujar Khoirul Anam, Rabu 9 Februari 2022.
Buku berjudul 'Muhammad Adnan Arsal Panglima Damai Poso' mengisahkan konflik berdarah saat terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, dan masih menyisakan duka mendalam terhadap kedua belah kubu.
Baca Juga: Fakta di Balik Kabar Sultan Bilang Covid-19 Sandiwara, Densus 88 Sita Buku Syiah di Bantul
Peristiwa berdarah itu terjadi pada tahun 1998 dengan harapan tidak terulang kembali kemudian hari. Isi buku yang dikisahkan ustadz Muhammad Adnan Arsal lebih banyak mengangkat pesan-pesan perdamaian.
Buku ini, kata dia, menjadi inspirasi bagi semua, karena setelah puluhan tahun, hingga kini Indonesia masih mengalami konflik. Terutama konflik yang mengatasnamakan agama.
"Berdasarkan pengalaman masyarakat Poso bagaimana pun konflik tidak akan menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Tapi peran tokoh-tokoh penting yang membawa masyarakat agar bisa berdialog. Stigma Poso sebagai daerah konflik memang sudah harus dihentikan," paparnya menegaskan.
Sementara Ustadz Adnan menceritakan berbagai pengalaman ketika konflik itu terjadi. Pengalaman tersebut masih membekas di ingatannya hingga dituangkan dalam buku. Kala itu, banyak orang meninggalkan Poso, tapi ia memilih tinggal bertahan, dengan tekad memberikan perlindungan bagi umat muslim.
Bahkan untuk mencari solusi perdamaian, komunikasi dengan bupati, unsur Muspida setempat intens dilaksanakan dengan pertemuan tokoh lintas agama. Tetapi, ketika disepakati damai, saat siang, malamnya perang kembali pecah.
Baca Juga: Tiga Jenderal Negara Islam Indonesia di Garut Segera Diseret ke Meja Hijau
"Siang kita berdiskusi lalu berdamai, tapi malamnya pecah lagi. Sudah beberapa kali berdamai tapi ujungnya selalu berkonflik. Tetapi alhamdulilah, sudah kami selesaikan dengan berbagai pertemuan dan dialog. Sehingga antara Islam dengan Kristen kini sudah hidup damai dan sejahtera," ucapnya.
Staf Khusus Kemenag RI, Mohammad Nuruzzaman, pada kesempatan itu menambahkan, saat ini darurat paham radikalisme, terutama di Kota Makassar yang menjadi salah satu daerah sasaran para pelaku terorisme. Sehingga perlu diantisipasi semua pihak agar tidak terjadi konflik baru mengatasnamakan agama.
Hadir pula sejumlah tokoh dan pemuka agama seperti Gurutta HM Alwi Nawawi, Darul DDI Muammar Muhammad Bakry, Pengurus MUI Pusat, Muh Najih Arromadloni, tokoh perempuan Majdah M Zain. Bedah buku dipandu Muhammad Shuhufi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Sinergi Pabrik Tepung Terigu untuk Kesejahteraan Masyarakat Makassar
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak
-
Korupsi Jalur Kereta Api Sulsel, KPK Dalami Hal Ini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati