SuaraSulsel.id - Kepala Balai Taman Nasional Wasur (BTNW) Merauke, Yarman, mengaku masih mencari keberadaan thylogale stigmatica atau Walabi Pelandu kaki merah.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Walabi jenis ini, kata Yarman, masih terpantau keberadaannya di dalam kawasan taman nasional pada tahun 90-an. Kemudian mulai lenyap atau tidak terlihat pada era tahun 2000.
“Selama melakukan survei, kami juga tidak pernah menemukan walabi jenis ini (pelandu kaki merah). Namun menurut sumber dari masyarakat Walabi jenis ini masih ada,” ungkap Yarman.
Yarman menyebut, walabi jenis kaki merah sudah mulai langka. Ia menduga langkanya walabi kaki merah dikarenakan aktivitas perburuan pada masa lalu.
Baca Juga: Daftar Makanan Khas Daerah, Lengkap dari Sabang Hingga Merauke
“Kemungkinan ada rasa trauma dari Walabi itu sendiri pada masa lalu. Akibat perburuan menggunakan senjata api, sehingga mereka cenderung hijrah ke negara tetangga,” ujar Yarman.
Sementara untuk walabi jenis lain, lanjut Yarman, masih terlihat di sejumlah tempat secara berkelompok. Hanya saja jumlah walabi jenis lain tergolong sedikit.
Luas kawasan Taman Nasional Wasur lebih dari 14 ribu hektar. Mencakup 4 distrik. Mulai Distrik Nokenjerai, Distrik Sota, dan sebagian lagi Distrik Merauke dan Distrik Jagebob.
Turunan Kanguru
Thylogale Stigmatica atau walabi pelandu kaki merah merupakan turunan kanguru yang kini mulai langka ditemukan dalam kawasan Taman Nasional Wasur.
Baca Juga: Jangan Sentuh Binatang Laut Ini, Bisa Mematikan!
Walabi pelandu kaki merah dipastikan menghilang sejak belasan tahun lalu dari kawasan Taman Nasional Wasur. Walabi merupakan hewan endemik Kabupaten Merauke. Ditetapkan sebagai hewan dilindungi.
Berita Terkait
-
Masyarakat Merauke Rayakan Keberhasilan Bersama: Panen Raya yang Mengubah Takdir!
-
Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Optimasi Lahan di Merauke
-
Mentan Amran dan Menkeu Sri Mulyani Tinjau Progres Cetak Sawah di Wanam
-
Relawan Bakti BUMN Sapu Bersih Sampah di Pantai Lampu Satu Merauke
-
Pakar Gambut UGM Sebut Proyek Food Estate di Merauke Berisiko Ganggu Ekosistem Lahan
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
Terkini
-
Bayar Tagihan Listrik Bulan April 2025? Coba Klaim Saldo DANA Kaget Ini
-
Viral 'Bang Jago' di Jeneponto Blokir Jalan Sambil Bawa Parang, Polisi Ungkap Faktanya!
-
Dicap Pengangguran, Suami di Maros Hantam Kepala Istri Dengan Barbel
-
Viral! Video Wali Kota Makassar Marah ke Pelanggar Lalu Lintas : "Bapak Gak Sekolah?"
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi