SuaraSulsel.id - Jalan poros antara Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menuju Desa Dungkait Kecamatan Tapalang Barat Kabupaten Mamuju putus. Akibat abrasi dan gelombang pasang.
Iswadi, salah seorang warga di Mamuju, mengatakan jalan poros menuju Desa Dungkait Kecamatan Barat putus sejak dua hari lalu. Akibat gelombang pasang melanda wilayah pesisir Kabupaten Mamuju.
Jalan tersebut sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat karena separuh badan jalan telah jatuh ke laut
"Jalur tersebut merupakan akses satu-satunya masyarakat menuju Kota Mamuju, sehingga membuat masyarakat pesisir Kabupaten Mamuju kesulitan melakukan aktivitas ekonomi," katanya.
Menurut dia, jalan tersebut juga merupakan jalur alternatif Menuju Kota Mamuju, ketika jalan trans Sulawesi melewati pegunungan juga putus karena longsor.
Oleh karena itu ia meminta agar pemerintah di Mamuju segera meninjau lokasi tersebut agar dapat dianggarkan untuk dilakukan perbaikan.
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi Duka telah meminta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mamuju untuk meninjau lokasi jalan poros di Desa Dungkait yang rusak akibat abrasi dari gelombang pasang.
Ia mengatakan pemerintah di Mamuju akan melakukan perbaikan agar jalan tersebut dapat kembali dilalui masyarakat pesisir.
Warga Bangun Penahan Ombak
Baca Juga: Pemkot Dituntut Belajar dari Insiden Kapal Penumpang Mamuju-Bontang: Buka Mata
Warga Onang Utara yang berada di pesisir pantai Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat membangun tanggul penahan ombak secara bergotong royong.
"Warga bergotong royong membuat tanggul penahan ombak di Desa Onang Utara untuk melindungi pemukiman warga dari terjangan gelombang pasang dari perairan Sulawesi," kata Iqbal salah seorang warga di Majene.
Ia mengatakan, warga membuat tanggul penahan ombak karena pemukiman warga sudah dekat dengan pesisir pantai akibat terjadi abrasi setelah gelombang pasang melanda dalam sepekan terakhir.
"Warga Membuat tanggul penahan ombak dari batang kelapa dan pasir yang dimasukkan dalam karung, dan batang kelapa itu diikat agar kuat menahan ombak, agar gelombang pasang air laut tidak merusak pemukiman warga," katanya.
Menurut dia, pemerintah belum membangun tanggul penahan ombak sehingga warga bergotong royong membangun tanggul penahan ombak sederhana tersebut.
Ia berharap pemerintah dapat membantu tanggul penahan ombak agar gelombang pasang air laut tidak lagi menghantam pemukiman warga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Tim UI Ikut Tangani Tumpahan Minyak PT Vale di Luwu Timur
-
Motivator Dwi Hartono Otak Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Pimpinan Bank
-
Insiden Pipa Minyak di Towuti, PT Vale Buka Posko Pengaduan 24 Jam
-
Pemprov Sulsel Usulkan 1.578 PPPK Paruh Waktu, Mayoritas Guru
-
Wagub Sulsel Ajak Semua Pihak Selamatkan Generasi Emas dari Bahaya Gadget