SuaraSulsel.id - Jalan poros antara Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menuju Desa Dungkait Kecamatan Tapalang Barat Kabupaten Mamuju putus. Akibat abrasi dan gelombang pasang.
Iswadi, salah seorang warga di Mamuju, mengatakan jalan poros menuju Desa Dungkait Kecamatan Barat putus sejak dua hari lalu. Akibat gelombang pasang melanda wilayah pesisir Kabupaten Mamuju.
Jalan tersebut sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat karena separuh badan jalan telah jatuh ke laut
"Jalur tersebut merupakan akses satu-satunya masyarakat menuju Kota Mamuju, sehingga membuat masyarakat pesisir Kabupaten Mamuju kesulitan melakukan aktivitas ekonomi," katanya.
Baca Juga: Pemkot Dituntut Belajar dari Insiden Kapal Penumpang Mamuju-Bontang: Buka Mata
Menurut dia, jalan tersebut juga merupakan jalur alternatif Menuju Kota Mamuju, ketika jalan trans Sulawesi melewati pegunungan juga putus karena longsor.
Oleh karena itu ia meminta agar pemerintah di Mamuju segera meninjau lokasi tersebut agar dapat dianggarkan untuk dilakukan perbaikan.
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi Duka telah meminta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mamuju untuk meninjau lokasi jalan poros di Desa Dungkait yang rusak akibat abrasi dari gelombang pasang.
Ia mengatakan pemerintah di Mamuju akan melakukan perbaikan agar jalan tersebut dapat kembali dilalui masyarakat pesisir.
Warga Bangun Penahan Ombak
Baca Juga: Diterjang Ombak, Kapal Penumpang 126 Orang Rute Mamuju-Bontang Kandas
Warga Onang Utara yang berada di pesisir pantai Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat membangun tanggul penahan ombak secara bergotong royong.
"Warga bergotong royong membuat tanggul penahan ombak di Desa Onang Utara untuk melindungi pemukiman warga dari terjangan gelombang pasang dari perairan Sulawesi," kata Iqbal salah seorang warga di Majene.
Ia mengatakan, warga membuat tanggul penahan ombak karena pemukiman warga sudah dekat dengan pesisir pantai akibat terjadi abrasi setelah gelombang pasang melanda dalam sepekan terakhir.
"Warga Membuat tanggul penahan ombak dari batang kelapa dan pasir yang dimasukkan dalam karung, dan batang kelapa itu diikat agar kuat menahan ombak, agar gelombang pasang air laut tidak merusak pemukiman warga," katanya.
Menurut dia, pemerintah belum membangun tanggul penahan ombak sehingga warga bergotong royong membangun tanggul penahan ombak sederhana tersebut.
Ia berharap pemerintah dapat membantu tanggul penahan ombak agar gelombang pasang air laut tidak lagi menghantam pemukiman warga.
Sementara itu anggota DPRD Majene, Jasman berharap dapat membantu warga yang kesulitan setelah bencana gelombang pasang.
"Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial Kabupaten Majene diminta turun membantu masyarakat pesisir Majene karena pemukiman warga berprofesi nelayan di pesisir Majene seluruhnya terancam gelombang pasang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Perlahan Tergerus, BRI Peduli Beri Napas Baru untuk Hutan Mangrove Muara Gembong
-
Ulang Tahun ke-25, Alfamart Tanam 25.000 Pohon Mangrove untuk Cegah Abrasi di Muara Gembong
-
Cegah Abrasi, Perusahaan Ini Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Dekat Bandara Soetta
-
Wuling Air EV Kuning Jadi Hadiah Jokowi untuk SMK di Mamuju
-
Sadis! Sekuriti Basarnas Ditikam hingga Tewas oleh Rekan Kerjanya Sendiri, Ternyata Ini Motifnya
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan