SuaraSulsel.id - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan mencatat bahwa hoaks atau berita bohong terkait vaksin COVID-19 menyulitkan pemerintah dan para tenaga kesehatan di wilayah pedesaan untuk melakukan vaksinasi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat mengatakan, penerimaan masyarakat di wilayah pinggiran kurang responsif. Terhadap pelaksanaan vaksinasi, termasuk saat dijangkau lewat mobile vaksinasi.
"Kami yang mendatangi mereka melalui mobile vaksinasi tapi kembali tingkat penerimaan masyarakat dipengaruhi berbagai faktor, seperti hoaks vaksin yang sudah telanjur diterima warga pedesaan," katanya, Jumat 26 November 2021.
"Rata-rata yang belum divaksin adalah warga daerah pinggiran yang tingkat pengetahuannya masih sangat minim pada upaya pencegahan penyebaran virus corona ini," kata Arman.
Baca Juga: Jokowi Dorong Pencapaian Target Vaksinasi WHO pada KTT ASEM ke-13
Penyebaran hoaks terkait bahaya vaksinasi semakin diperparah dengan rendahnya pendidikan dan kurangnya pengetahuan terhadap manfaat vaksinasi.
Arman mengakui bahwa pelaksanaan vaksinasi di wilayah perkotaan, mulai dari ibukota provinsi, kabupaten hingga kecamatan tidak mengalami hambatan serius dalam mengajak warga setempat suntik vaksin COVID-19.
Berbeda dengan di pedesaan, sementara daerah pedesaan jauh lebih banyak daripada perkotaan. Sehingga saat ini, upaya meningkatkan cakupan vaksinasi dinilai sangat berat.
"Makanya sekarang perjuangan kita sangat berat, jangkauan berat, akses berat, keinginan dan kesadaran juga berat," ujar dr Arman.
dr Arman mengemukakan, pada kondisi seperti ini harus ada keterpaduan antara TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi Sulsel. Tidak lagi mengejar target masing-masing sesuai target pemerintah pusat yakni 60 persen pemerintah provinsi, 20 persen TNI dan 20 persen Polri.
Baca Juga: Mana yang Didahulukan Saat Musim Hujan, Vaksin COVID-19 atau Vaksin Influenza?
"Meski kelihatan menyatu tapi masing-masing ada target dan fokus kejar targetnya. Terkait ini, Kapolda Sulsel telah mengusulkan untuk menghentikan kuota target tersebut kepada Presiden saat menjemput Joko Widodo di Makassar," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Muhammadong menambahkan bahwa Sulsel telah melewati tahapan masyarakat yang sadar bahwa dirinya butuh vaksin.
Alhasil, banyak warga yang langsung mendatangi gerai vaksinasi dan Pemprov Sulsel bisa mencapai 40 persen dari 7 juta lebih target vaksinasi di Sulsel.
"Makanya kita bisa capai 40 persen sekrang. Tetapi saat ini kita berhadapan orng ragu-ragu. Mau jika didorong lewat beberapa langkah, dan memang informasi positif harus terus disampaikan," urainya.
Dinas Kesehatan Sulsel bersama pemerintah di 24 kabupaten/kota terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi, terkhusus hingga akhir tahun 2021 bisa mencapai 70 persen pada dosis 1 vaksin COVID-19. (Antara)
Berita Terkait
-
Hati-hati, Berita Hoaks Bisa Rugikan Konsumen
-
Sudah di Rusia, Connie Tak Akan Hadiri Panggilan Polda Metro: Kelihatannya Kasus Ini Tidak Serius, Agak Janggal
-
Tak Ditahan, Said Didu Dicecar 29 Pertanyaan Atas Tuduhan Sebar Berita Hoaks
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta