Sementara Martin Hansen menjelaskan dukungan GIZ dan beberapa donor aktif dalam mendukung Pemerintah Indonesia untuk program rendah karbon hingga pengelolaan sampah, dimana salah satunya adalah fasilitasi dengan EIB pada asistensi teknis dan penjajakan kerjasama pembiayaan.
Baginya, apa yang dilakukan di Makassar dan Batam juga dilakukan di beberapa negara seperti Meksiko dan Brazil. “Meliputi persiapan proyek, pengembangan kapasitas, kesiapan kelembagaan dan mengaitkannya dengan peluang pembiayaan,” jelas Hansen.
Paparan Plt Gubernur dan Wali Kota Makassar
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman memanfaatkan momentum di COP26 ini dengan efektif. Dia menandaskan bahwa pihaknya sejauh ini telah mendukung program pembangunan rendah karbon melalui penandangan MoU antara Pemprov dan Bappenas pada 12 Februari 2019.
Baca Juga: KTT COP26, Boris Johnson Tertangkap Kamera Tak Pakai Masker di Samping Sekjen PBB
“Ini adalah MoU pertama di Indonesia terkait pembangunan rendah karbon,” sebut Sudirman.
Demikian pula dengan beberapa pihak seperti Pemerintah Norwegia dan Denmark hingga Pemerintah Kabupaten/Kota di Sulsel untuk memastikan pemastian pengarusutamaan pembangunan rendah karbon itu
“Kami juga telah mengintegrasikan ke dalam rencana anggaran sejak 2018, pada dokumen pembangunan jangka menengah dan mengalokasikan anggaran hingga 2024,” tambahnya.
“Pemerintah Sulsel telah mencapai target sebesar 95,7 persen dari target nasional hingga 2025 terkait energi terbarukan,” ungkapnya.
“Energi terbarukan meliputi dan tidak terbatas pada fasilitasi tenaga angin, mikrohidro, solar cell dan lain sebagainya. Pencapaian kita 22 persen dalam tahun 2021 dibanding target 23 persen nasional,” ucapnya.
Ada tiga fasilitas yang disebutkan yaitu pembangkit listrik tenaga angin di Sidrap yang berdaya 75 MW, pembangkit mikro hidro Bakaru Pinrang berkapasitas 400 MW serta pembangkit listrik tenaga angin di Jeneponto berdaya 72 MW.
Baca Juga: Best 5 Oto: Apresiasi Ratu Maxima, Presiden Joko Widodo di KTT COP26 Glasgow, Gojek-Gogoro
Selain itu, disebutkan pula kondisi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 300-an pulau dan perlu pasokan energi. Inisiatif lainnya adalah kerjasama dengan PLN untuk pengoperasian mobil listrik.
Diterangkan, kegiatan reduksi dan mitigasi berdasarkan kegiatan sudah mencapai 704 kegiatan, reduksi potensial dari gas emisi rumah kaca mencapai 1,135 juta ton/Co2eq serta intensitas emisi 7,05 ton CO2eq/juta rupiah.
Andi Sudirman juga bercerita tentang pembangunan rendah dan apresiasi yang diperoleh seperti sebagai Provinsi Terbaik dalam pelaporan pembangunan rendah karbon, pelibatan kabupaten/kota hingga pengarusutamaan pembangunan rendah karbon dalam dokumen perencanaan.
Terkait Felicity, Andi Sudirman melaporkan saat ini sedang ada penguatan kelembagaan untuk sistem BRT dan akan diusulkan ke Bappenas sampai Juni 2022.
“Kami juga membantu dalam penyelesaian dan penyediaan informasi terkait kota dan kabupaten terkait studi kelayakan dan fasilitasi penyiapan atau registrasi greenbook untuk disampaikan ke Bappenas,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Danny Pomanto membagikan informasi terkait situasi Kota Makassar kepada mitra pembangunan tersebut, di antaranya tentang kependudukan, luas kota Makassar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, hingga pendapatan perkapita.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat