SuaraSulsel.id - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan, mengakui pergerakan wisatawan domestik sudah mulai terasa. Diharapkan bisa terus meningkat seiring semakin landainya kasus COVID-19 di daerah itu.
Ketua DPD Asita Sulsel Didi L Manaba mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk mendukung kebangkitan sektor pariwisata di Sulsel.
"Sudah mulai ada pergerakan wisatawan domestik. Kita harapkan dari Sulawesi ataupun dari Pulau Jawa bisa terus masuk ke Makassar, termasuk tujuan meeting dan sebagainya," ujarnya.
Ia menjelaskan, meskipun sudah ada pergerakan namun memang masih terdapat kendala-kendala yang dirasakan seperti pemberlakuan atau kewajiban melakukan test PCR.
Baca Juga: 352 Tahun Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Fokus Bangun Infrastruktur dan Selamatkan Aset
Menurut dia, jika orang yang berkunjung ke Sulsel memang tujuan utamanya untuk berwisata, maka akan ada sisi tidak nyaman. Karena harus menyiapkan biaya tambahan.
Pihaknya terus berharap kondisi seperti ini terus tercipta dan perlahan-lahan sektor pariwisata bisa kembali bergairah atau minimal terjadi aktivitas.
"Jika orang yang datang memang tujuannya wisata tentu masih berfikir. Kecuali ada memang urusan lain atau mengikuti kegiatan meeting, maka tentu bergerak (tidak masalah)," jelasnya.
Wisata Kesehatan
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan mengembangkan wisata kesehatan termasuk wisata kebugaran (wellnes tourism) untuk pelayanan maksimal kepada pelancong.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Senin 18 Oktober 2021
Ketua DPD Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba di Makassar, Rabu, mengatakan banyak tren wisata baru yang ikut berkembang di Makassar selama pandemi COVID-19.
"Kita 'treatment' jiwa dan raga para wisatawan. Banyak hal yang bisa dilakukan termasuk meminta tamu ikut yoga hingga berendam di air laut sama halnya yang dilakukan masyarakat lokal," katanya.
Selain itu, bisa juga mengembangkan tempat-tempat seperti penyediaan terapi herbal untuk menjaga kesehatan para wisatawan.
"Jadi banyak yang bisa kita dilakukan. Termasuk mencoba menyediakan terapi atau minuman herbal dan sebagainya," jelasnya.
Asita Sulsel juga menjaga agar wisatawan tidak merasa lelah atau letih selama perjalanan. Untuk itu, pihaknya menyiapkan atau menyusun jadwal khusus.
"Jadi wisatawan sekarang tidak bisa capek, seperti satu harian jalan dan tanpa istirahat. Jadi kita atur jadwal agar tidak terlalu lama di satu destinasi," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan AKBP Arisandi vs AKBP Rise Sandiyantanti, Suami-Istri Sama-sama Jabat Kapolres!
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Pantai Galesong, Objek Wisata Alam dengan Segudang Wahana Permainan Seru
-
Pesona Air Terjun Takapala, Wisata Alam di Gowa Sulawesi Selatan
-
Malino Highlands, Objek Wisata Alam dengan Ragam Aktivitas Seru
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia