SuaraSulsel.id - Orang yang taat, saleh, ataupun pendosa kelas kakap, pasti berdoa agar selamat dari azab. Itu memang fitrah manusia. Fitrah ingin hidup bahagia dan selamat dari kesengsaraan.
Namun, ada juga orang yang berharap selamat dari azab. Tetapi ia malah justru berjalan ke arah azab.
Bukan cuma berjalan, bahkan ia berlari menuju ke arahnya. Hal itu karena keengganannya untuk mengetahui dan menerima petunjuk jalan yang benar. Juga karena sifat sombong dan angkuh yang tersembunyi dalam jiwanya.
Mengutip wahdah.or.id, seorang ahli hikmah pernah berkata, “Engkau berharap keselamatan namun tidak menempuh jalannya, ketahuilah bahwa perahu layar tidaklah berlayar di atas tanah yang kering.”
Benar, jika kita ingin selamat, maka kita harus menempuh jalan keselamatan itu, bukan menempuh jalan sebaliknya dengan sifat angkuh, menantang dan menolaknya. Itu hanya akan membuahkan penyesalan yang perih, lebih perih dari menagis darah.
Allah Azza wajalla adalah Tuhan Yang Maha Pengasih. Dia tidak membiarkan hamba-Nya berjalan dalam kebingungan mencari jalan keselamatan.
Ada petunjuk yang Dia berikan, ada cahaya yang Ia anugerahkan. Setiap hamba tidak akan tersesat dari jalan keselamatan itu kecuali jika mereka menolak petunjuk dan cahaya-Nya itu. Jadilah mereka berjalan dalam gelap yang mengerikan, di ujungnya ada lembah neraka yang siap mengazab.
Di dalam Al-Qur’an Allah Azza wajalla menyebutkan dua amalan penolak azab. Allah Azza wajalla berfirman:
“Mengapa Allah akan menyiksa kalian, jika kalian bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa: 147)
Baca Juga: Seluruh Wajah Nissa Sabyan Diperban Akibat Jerawat, Netizen: Kirain Sinetron Azab
Allah Azza wajalla memberikan penjelasan dengan nada pertanyaan, mengapa Allah akan menyiksa kalian, jika kalian bersyukur dan beriman? Maksudnya, mana mungkin Allah akan memberi azab jika seorang manusia bersyukur dan beriman?
Dua amalan penolak azab itu adalah beriman dan bersyukur. Tapi keimanan dan rasa syukur yang benar. Bukan ucapan kata syukur yang tanpa bukti.
Ketika kita beriman pada Allah Azza wajalla dan Rasul-Nya, berarti kita harus beribadah kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Itu rasa syukur.
Ketika kita mengaku beriman pada Allah, maka kita harus membenarkan semua isi kitabNya, menerima sepenuh hati syariatNya dan tidak menolaknya, tidak berhukum pada selain kitabNya, melaksanakan perintahNya, menjauhin laranganNya, membela kitabNya dan hal lainnya. Itu rasa syukur.
Tapi jika sikap dan perilaku menunjukkan hal yang sebaliknya, maka itu tidak membuktikan keimanan dan rasa syukur padaNya, walau lisan mengucap sejuta kata iman dan kata syukur tiap harinya.
Demikian pula dengan keimanan pada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, kita harus membenarkan seluruh beritanya, melaksanan sunnahnya, membela sunnahnya dan tidak merasa risih dengannya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, tidak beribadah kecuali sesuai petunjuknya, membela kehormatannya dan mencintai sahabat-sahabatnya. Itulah cinta dan rasa syukur padanya. Jika tidak, itu pengingkaran namnya.
Pengingkaran itu identik dengan kekufuran yang berkonsekuensi pada azab. Dalam Al-Qur’an Allah Azza wajalla berfirman:
”Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Semoga Allah Azza wajalla senantiasa melindungi kita dan menjauhkan kita dari azabNya. Aamiin
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena
-
Unhas Kenang Jasa Pahlawan dan Keluarga: Ziarah Makam Sultan Hasanuddin Jadi Momen Refleksi
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem